Lombok merupakan salah satu gugusan pulau Nusa Tenggara yang memiliki daya tarik wisata yang tak kalah dengan Bali. Bahkan Lombok terpilih sebagai Destinasi Wisata Halal.
Meskipun kali ini lagi-lagi saya bepergian bukan untuk liburan, melainkan untuk mengikuti Musyawarah Wilayah Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia bersama delegasi dari kampus-kampus pariwisata yang ada di Bali dan Nusa Tenggara, tapi saya sangat menikmati perjalanan ini.
Untuk ke Lombok kita bisa memilih jalur laut dan jalur udara. Sebenarnya berpergian pada saat cuaca yang sulit diprediksi begini membuat galau dan dilema. Kalau jalur laut, biaya murah namun lama diperjalanan.
Kalau memilih naik pesawat, hmmm singkat sih, tapi harus siap mengeluarkan biaya lebih bahkan bisa 5x lipat dari jalur laut. Dengan berbagai pertimbangan kami pun memilih pergi dari Bali ke Lombok menggunakan jalur laut yaitu Kapal Ferry via Pelabuhan Padang Bai di Karangasem. Kami pun berangkat tanggal 1 Februari 2019 pukul 6 AM.
Pelabuhan Padang Bai dapat ditempuh kurang lebih sekitar 1 jam dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (Denpasar). Kami rombongan kampus STPBI pun diantar ke pelabuhan dengan menggunakan kendaraan kampus sekitar pukul 06.00 WITA dan sampai di pelabuhan pukul 07.00 WITA.
Sampai di pelabuhan, kami langsung saja menuju loket tiket. Di sepanjang jalan menuju loket tiket kami menjumpai beberapa pedagang asongan yang menjajakan sarapan pagi berupa nasi bungkus, mie, dan aneka snack serta minuman yang bisa dinikmati selama perjalanan nanti.
Sampai di loket pembelian tiket, kami pun langsung membeli tiket penyebrangan untuk 13 orang. Harga tiket untuk dewasa adalah Rp 46.000 dan harga tiket untuk anak-anak Rp 29.000.
Pada tempat ini juga tersedia ruang tunggu. Karena masih pagi, suasananya masih sepi. Kami pun tidak perlu menunggu lama karena kapal akan berangkat pukul 7.30 WITA. Thank God! Tiket sudah ditangan, kami langsung menuju Kapal yang akan membawa kami sampai di Pulau Lombok.
Masuk ke dalam kapal di lantai II, saya pribadi suka dengan interior dan kondisi di kapal yang bersih dan nyaman. Terdapat beberapa fasilitas gratis seperti tempat tidur menyerupai bunk bed, TV, tempat karaoke. dan kantin. Tempat duduknya pun sangat nyaman seperti seat di pesawat. Suasana di kapal kala itu benar-benar nyaman! Mungkin karena sedikit yang menyebrang, jadi kami merasa seperti menyebrang dengan kapal pribadi. Hehehe.
Oh ya, sebelum kapal berangkat, pedagang asongan yang kami jumpai di pelabuhan tadi diperbolehkan masuk ke kapal untuk menawarkan makanan, minuman, snack kepada penumpang.
Meskipun harga yang ditawarkan lebih mahal daripada membeli di minimart/warung biasa, namun masih jauh lebih murah dibanding membeli di kantin kapal. Waktu itu, beberapa diantara kami membeli pop mie seharga Rp 10.000 sedangkan harga di kantin kapal bisa sampai Rp 25.000.
Saya sangat bersyukur hari itu cuaca cerah dan arus laut sangat tenang sehingga kami tidak merasakan guncangan apapun selama di kapal yang menempuh perjalanan sekitar 5 jam itu. Sesekali kami keluar ke geladak (deck) utama untuk menikmati pemandangan Selat Lombok yang indah.
Kami pun menyempatkan diri untuk berfoto di sekitar geladak kapal. 5 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di Lombok.
Tips :
- Jika kalian pergi ke lombok dengan kapal laut, usahakan untuk berangkat di pagi/siang hari karena gelombang laut masih tenang. Selain itu, kalian juga menikmati pemandangan hamparan laut yang sangat indah.
- Bagi yang ke Lombok dengan durasi kunjungan kurang dari 3 hari, usahakan jangan bawa koper. Cukup tas ransel yang kuat dan menampung beberapa helai pakaian.
- Bagi yang belum sempat makan sebelum ke pelabuhan, disarankan untuk membeli makanan di minimart atau di pedagang asongan karena harganya lebih terjangkau.
- Tetap sediakan obat anti mabuk perjalanan bagi kalian yang tidak terbiasa perjalanan jauh.
Lagi cari kapal fery Bali-Lombok, eh nemu artikel ini. Hihi..
Jadi, kangen ke Lombok lagi akutuh..