4 Kesalahan Fatal Saat Menyusun Tugas Akhir

Meneliti dan menyusun laporan tugas akhir (Skripsi, thesis, dan disertasi) merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi sebelum menyandang gelar kelulusan. Selain itu, bagi kamu yang suka menulis dan meneliti, pastinya kamu pernah tertarik untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah.

Berdasarkan pengalaman saya mengikuti lomba karya tulis ilmiah dan menyusun laporan akhir, ada 4 kesalahan fatal yang sebaiknya dihindari ketika melakukan penelitian dan menyusun tugas akhir tersebut. Apa saja? Yuk simak!

Tidak Memperhatikan Format Penulisan

Format penulisan ini merupakan sistemantika penulisan yang harus ada dalam setiap karya tulis mulai dari Bab Pendahuluan hingga penutup. Bagi yang sedang menyusun laporan tugas akhir, biasanya setiap kampus, fakultas, atau program studi memiliki format penulisan yang harus diikuti, begitu pula bagi kamu yang sedang  menyusun karya tulis ilmiah untuk mengikuti lomba. Panitia pun memiliki format tersendiri yang harus diikuti.

Nah, kamu akan membuat kesalahan dasar yang berujung fatal apabila kamu tidak memperhatikan format penulisan yang berlaku. Meskipun ide dan gagasanmu bagus, kalau tidak mengikuti format penulisan, biasanya karya tulismu akan ditolak.  Gak mau kan, sudah melakukan penelitian dengan susah payah dan bergadang semaleman tapi pas disetor, karya tulismu berakhir di tempat sampah?

Oleh karena itu cobalah sebelum menulis, pastikan kamu sudah mengantongi format penulisan yang berlaku.

Mengabaikan studi pendahuluan

Kesalahan yang kedua adalah “Mengabaikan pentingnya studi pendahuluan”. Sebenarnya apa itu studi pendahuluan dan pentingkah studi pendahuluan itu untuk dilakukan?

Studi Pendahuluan adalah kegiatan pengkajian awal yang dilakukan oleh calon peneliti untuk dapat mengenal lebih dalam mengenai penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung ke lokasi penelitian, wawancara dengan narasumber yang sesuai dengan topik penelitian yang ingin dikaji, studi literatur dan studi dokumentasi. Studi pendahuluan sangat penting karena memiliki beberapa manfaat yaitu :

1. Mengetahui apakah permasalahan yang ingin dikaji sudah ada yang meneliti atau belum untuk mengindari adanya penelitian yang berulang-ulang namun sebenarnya sama.
2. Dapat memperkuat keinginan untuk meneliti suatu permasalahan karena ada penelitian lain yang relevan (berkaitan)
3. Agar calon peneliti mengetahui apakah penelitian tersebut mampun untuk dilaksanakan atau justru menyulitkan
4. Menghemat tenaga dan biaya karena kalau sudah melakukan studi pendahuluan kita sudah tahu objek yang diteliti dan mengetahui bagaimana cara mendapatkan data. Bahkan dengan studi pendahuluan kita menemukan permasalahan yang lebih menarik untuk dikaji.

Topik Yang Dibahas Terlalu Luas dan Tidak Fokus

Topik yang meluas dan tidak fokus sering kali dilakukan ketika peneliti tidak mengerti alur penelitiannya. Ketika melakukan penelitian, diperlukan suatu bahasan yang fokus serta sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Jika rumusan masalahmu A tapi justru yang kamu bahas B, maka penelitianmu dianggap tidak nyambung dan tidak fokus. Hindari pula adanya pembahasan topik yang terlalu luas, bisa-bisa penelitianmu dianggap melenceng dari tujuan awal kamu meneliti.

Tidak Memperhatikan Deadline Pengumpulan Karya

Biasanya dalam kompetisi ilmiah, penulis akan diminta untuk mengumpulkan hasil penelitiannya terlebih dahulu untuk di-review oleh reviewer. Begitu pula dengan laporan akhir yang perlu direview oleh dosen pembimbing. Oleh karena itu, perhatikan dengan saksama kapan deadline pengumpulan karyamu. Jangan sampai sudah buat bagus-bagus, tapi tidak diterima karena sudah melewati batas pengumpulan. Oleh karena itu, selalu targetkan kapan penelitianmu harus selesai dan dikumpulkan. Jangan selalu berharap ada perpanjangan waktu ya!

Demikian 4 kesalahan fatal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika kamu ingin melakukan penelitian baik untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah atau menyusun tugas akhir dan skripsi. Semangat!