Ketika mendengar kata “Jepang”, yang terbesit dibenak kebanyakan orang pastinya adalah kecanggihan teknologinya. Sehingga tidak jarang yang berasumsi seperti : “Jepang kan negara maju, pasti wi-finya kenceng dan ada dimana-mana” atau “Gak perlu takut tersesat di Jepang meskipun gak bisa baca kanji, kan bisa googling atau pakai google maps”.
Sebelum saya berangkat dan tinggal di Jepang, saya pun membayangkan hal yang sama, yaitu kemudahan mengakses internet tanpa batas karena pasti tersedia wi-fi dimana-dimana.
Namun, setelah sampai disini, saya kaget ternyata Jepang bukan seperti apa yang saya bayangkan. Wi-fi hanya ada di tempat wisata dan stasiun, itupun hanya bisa diakses selama 10 menit. Saya pun tidak menerima wi-fi pocket seperti teman-teman lain yang juga training di Jepang.
Hal ini benar-benar menjadi masalah besar bagi saya kalau mau pergi jalan-jalan ketika libur kerja. Saya harus memastikan jadwal bus + mengingat kanjinya di google maps untuk perjalanan Pulang – Pergi sebelum berangkat. Meski demikian, saya pun masih sering tersesat.
Bahkan ketika pergi ke Kyoto Pusat, kami kebingungan mencari lokasi hotel tempat kami menginap karena ponsel kami tidak tersambung internet. Alhasil, kami muter-muter mengelilingi area yang sama hampir 1 jam! Hahaha.
Selain itu, kami juga kesulitan menghubungi pihak hotel tempat kami internship kalau kami tidak bisa pulang tepat waktu karena cuaca buruk di Kyoto waktu itu. Untung masih ada telepon umum di stasiun yang masih bisa digunakan.
Tapi tetap saja itu membuat kami kurang nyaman dan sambungan internet amat sangat penting dalam situasi genting seperti itu.
Untuk mencegah masalah yang sama terjadi berulang kali, saya sempat berpikir untuk membeli wi-fi pocket atau SIM Card yang bisa digunakan di Jepang, Namun, setelah searching-searching di internet, ternyata memiliki SIM Card Jepang sangat ribet.
Pertama, Provider lokal Jepang seperti Docomo, AU, dan Softbank mengharuskan kita menandatangi kontrak dalam jangkat waktu 2 tahun, dan itupun biayanya sangat mahal, bisa sampai 10.000 yen / bulan! Artinya, jika kita membeli kartu SIM dari salah satu perusahaan tersebut, dan ingin membatalkannya sebelum jangka waktu dua tahun, maka kita harus membayar denda karena melanggar kontrak.
Keribetan yang kedua adalah, SIM Card Jepang tidak bisa dipakai disembarang ponsel. Ponsel harus di unlock ke mode Free SIM agar SIM Card Jepang bisa dibaca. Untuk unlock tersebut, kita harus request unlock network ke company ponsel yang kita pakai, seperti Oppo, Samsung, Iphone, dan lain sebagainya.
Hmmm… akhirnya saya menyerah dan memutuskan terima nasib saja kalau tersesat lagi, hehehe.
Namun, setelah manajer hotel Aburaya menyarankan saya untuk membeli SIM Card untuk kemudahan berkomunikasi, saya buru-buru mencari informasi seputar SIM Card yang cocok tanpa harus unlock network atau tanda tangan kontark dengan perusahaan telekomunikasi Jepang.
Setelah bertanya dengan teman yang sudah pernah training di Jepang, akhirnya saya menemukan JP SMART SIM.
JP Smart SIM merupakan SIM Card yang khusus diperuntukan untuk orang asing yang menetap di Jepang dalam jangka panjang. Setelah menelusuri dengan saksama dan membaca review-review pengguna, ada beberapa keunggulan dari JP Smart SIM ini, yaitu :
- Dukungan multi bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Sehingga tidak perlu pusing dengan Bahasa Jepang yang susah untuk dimengerti
- Tidak terikat kontrak sehingga tidak perlu membayar pinalti kalau kita mau berhenti berlangganan. Hal ini seperti sistem beli kuota di Indonesia
- Tidak perlu membayar dengan kartu kredit atau pergi ke bank. Pembayaran bisa dilakukan di kobini Family Mart, Lawson, dan Ministop. Hal ini sangat menguntungkan bagi yang tidak mempunyai bank account Jepang seperti saya 🙂
- Cara mendapatkan SIM Card ini sangat mudah, hanya butuh foto/scan passport dan apply secara online via Website JP Smart SIM di sini
- Setelah apply dan membayar di konbini, kartu SIM akan segera dikirim sesuai alamat yang kita cantumkan saat mendaftar. Biaya pengirimannya GRATIS ke semua wilayah di Jepang. Waktu itu, SIM Card saya datang 1 hari setelah saya membayar ke konbini
- Cara mengaktifkan sangat mudah, dan diberi petunjuk yang singkat, padat, dan jelas baik untuk pengguna Iphone atau Android
- Yang paling terpenting adalah BIAYANYA MURAH. Hehehe, Biaya administrasi awal sebesar 3.000 Yen dan kuotanya bisa didapat mulai dari 1.980 Yen/bulan untuk kuota 3 GB. Jika kuota habis, masih bisa diisi ulang.
Saat mendaftar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Hati-hatilah memilih paket yang akan digunakan. JP Smart SIM memiliki beberapa kategori, yaitu JP Smart Call, JP Smart Data, JP Smart Wifi, dan JP Prepaid SIM.
- Tips dari saya adalah pilihlah JP Smart Data + Voice Call, karena selain bisa digunakan untuk berselancar di internet, juga bisa digunakan untuk melakukan dan menerima panggilan telepon.
- Agar mendapatkan cash back 1000 point dari JP Smart SIM, saya sangat sarankan untuk mendaftar via link disini.
Demikian
terima kasih,
informasi yang sangat bermanfaat sekali.
kebetulan saya sedang cari info, gimana caranya supaya tidak perlu beli hp lagi setibanya di jepang.
setelah ubek-ubek google, akhirnya ktemu juga solusinya dari sini.
doumo arigatou gozaimasu. ^^