“Kesel deh aku, pacarku gak peka banget.”
“Males ah kamu gak peka banget. Masak gitu aja gak ngerti?”
Jujur, aku sering banget dapat ungkapan seperti itu dari temen-temenku yang lagi curcol masalah hubungan asmaranya. Bahkan ada yang berujung putus hanya karena perkara pasangannya kurang peka.
Hmm.. sebenarnya aku pun sering mengeluh ketidakpekaan doi yang kadang memantik pertengkaran kecil diantara kami.
Apa sebenarnya makna yang tersirat pada kata “peka” dalam hubungan asmara?
Peka disini berarti suatu perasaan dimana orang yang dicintai, mengerti dan paham bagaimana maksud atau perasaan orang tersebut. Kebiasaan kita yang sering memberikan “kode” kepada pasangan memang bisa berujung pertengkaran kalau pasangan gak ngerti maksud “kode” tersebut.
Padahal, sebenarnya bukan perkara peka gak peka itu lho! Kita hanya kurang bisa memahami love languages masing-masing.
Daftar Isi
Hah? Apa Itu Love Language?
Istilah 5 macam love languages pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Gary Chapman, seorang penulis dari Amerika yang menulis buku Five Love Language. Love language atau bahasa cinta adalah cara seseorang untuk mengekspresikan rasa cintanya kepada orang lain.
Gak cuma dalam hubungan percintaan, tetapi juga hubungan personal kita dengan teman, sahabat, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita. Kalau love language yang sesuai itu gak didapatkan oleh seseorang, ia bisa saja merasa tidak dicintai dengan baik. Makanya, ada kata “gak peka” itu tadi.
Sebaliknya, ketika seseorang mau meluangkan waktu untuk belajar dan memahami bahasa cinta pasangan masing-masing, akan mampu meningkatkan kualitas hubungan dan ikatan cinta mereka.
Apa Saja 5 Macam Love Language?
Ada 5 macam love languages yang dikemukakan oleh Dr. Gary Chapman, yaitu :
1. Word of Affirmation (Kata-kata Penegasan)
Siapa disini yang suka dibisikin kata I Love You setiap hari oleh pasangannya? Yupp itulah salah satu contoh word of affirmation atau kata-kata penegasan yang menyatakan ungkapan perasaan seseorang kepada pasangannya.
Selain itu, word of affirmation ini juga bisa dengan kata-kata pujian dan kata-kata romantis yang lain. Misalnya: Kamu cantik banget pakai gaun itu, kalau pakai jas, kamu lebih kelihatan keren, semenjak potong rambut kamu terlihat makin fresh, dan lain sebagainya.
Meski kadang dibilang gombal, namun nyatanya kata-kata cinta dari pasangan yang disampaikan secara tulus dengan kebaikan dan penegasan bisa membuat seseorang merasa lebih dicintai.
2. Quality Time (Waktu Yang Berkualitas)
Love language yang satu ini adalah tentang memberikan perhatian penuh kepada pasangan. Ketika menghabiskan waktu bersama, ada baiknya kamu dan pasangan sama-sama tidak terdistrak dengan smartphone, TV, dan hal lain yang mencuri perhatianmu.
Menghabiskan waktu bersama pasangan itu menyangkut kebersamaan, memperhatikan satu sama lain, dan berkomunikasi tentang apa yang ingin dibicarakan. Apalagi, kalau kamu dan pasangan adalah orang yang sama-sama sibuk sehingga jarang menghabiskan waktu bersama.
Quality time ini juga bisa dilakukan dengan melakukan suatu kegiatan bersama, misalnya piknik, glamping bareng, makan malam bersama, atau sekadar main UNO.
3.Receiving Gifts (Menerima Hadiah)
Bukannya matre, orang yang memiliki love language ini umumnya akan sangat senang jika pasangannya memberikannya hadiah. Tak harus hadiah yang mahal, namun hadiah kecil pun akan bisa membuatnya bahagia.
Sebenarnya, bukan perkara mahal murahnya hadiah yang diberikan, namun lebih kepada makna yang terkandung dalam hadiah tersebut.
Jika pasanganmu adalah orang yang senang menerima hadiah, pilihlah hadiah yang tepat dan bermakna yang bisa menunjukkan bahwa kamu memperhatikan dan mencintainya.
Misalnya, ketika doi lagi stress, memberikannya hadiah berupa buku self improvement tentang menjaga kesehatan mental mungkin akan sangat berarti baginya.
Tindakan memberi hadiah ini dapat memberi tahu pasangan bahwa kamu peduli dan memiliki usaha untuk membahagiakannya.
4. Acts of Service (Tindakan Melayani)
Love language satu ini mungkin agak bertentangan dengan word of affirmation. Bukannya gak suka kalau pasangannya bilang “I Love You” setiap hari, melainkan orang yang mempunyai love languages acts of service lebih cenderung ingin pembuktian yang nyata.
Dengan selalu ada disampingnya, memasak makanan favoritenya, mengantar jemputnya ke kantor, atau membantu menyelesaikan tugasnya merupakan beberapa contoh penerapan acts of service ini.
5. Physical Touch (Sentuhan Fisik)
Love language yang kelima adalah physical touch. Orang-orang yang memiliki bahasa cinta ini cenderung senang dengan semua jenis sentuhan fisik, seperti berpegangan tangan dan pelukan.
Physical touch ini bagi saya adalah bagaimana pasangan bisa memberikan kita tempat yang aman dan nyaman untuk bersandar, menguatkan kita ketika menghadapi masalah dengan menenangkan sambil memeluk kita dengan tulus.
Hmm, dengan memahami kelima love languages ini, saya jadi dapat benang merahnya. Itulah kenapa pasangan yang menjalani long distance relationship cenderung memilih memutuskan hubungan mereka.
Hal tersebut karena kedua belah pihak tidak bisa memenuhi love languages pasangan masing-masing, terutama quality time dan physical touch. Setuju gak?
Bagaimana Cara Memahami Love Languages Pasangan?
Setelah mengetahui macam-macam love languages, coba deh renungkan kamu lebih ke type yang mana?
Selain itu, kita juga perlu mengetahui love languages pasangan agar kita tidak salah memperlakukannya.
Alih-alih kasi kode dan nyebut doi gak peka, menanyakan pada pasangan apa love languages yang dominan untuknya merupakan cara yang paling bijaksana.
Lontarkan beberapa pertanyaan pembanding sehingga ia bisa memilih salah satu. Misalnya : “Kamu akan merasa dicintai ketika aku peluk kamu atau bilang I love you setiap hari?”
Selain itu, kamu juga bisa menanyakan pertanyaan terbuka seperti “Kamu akan merasa dicintai jika…” dan biarkan ia menjawabnya sendiri.
Dengan memberikan beberapa pertanyaan itu, kamu pasti akan bisa menyimpulkan yang mana love languages yang dominan untuk doi.
Itulah sekilas tentang 5 macam love languages. Kalau kamu bingung bagaimana buat pertanyaan yang sesuai, kamu bisa ikut test love languages 5lovelanguages.com.
Berdasarkan test tersebut, aku cenderung memiliki love languages acts of service, karena memang bener, adanya support system dari pasangan itu sangat berarti buat aku.
Kalau kamu apa nih love languages yang dominan? Share di kolom komentar ya!
Jangan berantem lagi karena pasanganmu gak peka ya!
Anyway, Happy Valentine’s Day! Jadikan moment valentine’s ini menjadi moment kamu bisa mengenal love languages pasangan masing-masing agar hubunganmu lebih harmonis.
Hari kasih sayang bukan hanya saat Valentine’s, bagiku setiap hari adalah hari kasih sayang. Hehehe.
Aku dan suami mirip, Mbak, love languages-nya… tindakan melayani dan sentuhan fisik 🙂
sama mba, wkwkwk aku pun sama doi love languagenya hampir sama. Semoga mba sama suami bahagia selalu ya!
Bener, kita harus memahami love language pasangan masing-masing biar gak salah paham dan bisa ngetreat dia dengan benar
Iya bener mba, biar gak sering salah paham begitu yaa
Sederhana tapi sering terabaikan. Si cowok ‘merasa’ udah menunjukkan rasa cintanya, si cewek ‘merasa’ cowoknya ga ngerti apa yang dia mau, vice versa.
Kalau ditarik benang merahnya dari semua 5 bahasa kasih ini, menurutku sih, kemauan untuk try to understand rather to be understood itu yang perlu dipunyai masing-masing pihak.
Ya kalo merasa doi ga peka, bisa jadi karena kitanya yang susah di-peka-in. Udah tahu doi ga pernah ikut pramuka, dikasih kode morse. Ya sampai negara api datang lagi ya ga akan selesai permasalahan, tul ga?
Setuju banget Mas Prim, makanya pengertian dan keterbukaan dalam komunikasi itu penting banget