mengasah kompetensi global menghadapi dunia yang serba vuca

Menghadapi Dunia Vuca Dengan Mengasah Kompetensi Global

Dalam satu tahun terakhir ini saya sering kali mendengar dan membaca istilah “Vuca” baik dalam seminar-seminar bisnis maupun konten di media sosial. Apalagi semenjak pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama 2 tahun terakhir membuat istilah Vuca itu semakin bergaung di telinga.

Sebenarnya, Vuca itu apa sih?

menghadapi tantangan dunia vuca dengan kompetensi global

Vuca adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity yang berarti dunia yang kita hidupi sekarang ini menghadapi perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, disertai dengan kebenaran dan realitas yang menjadi sangat subyektif.

Dunia Vuca ini secara tidak langsung membuat kita harus beradaptasi dan siap menghadapi dunia Vuca yang menantang, terlebih di dunia kerja. Bekerja di lingkungan Vuca, memerlukan kecakapan dan kompetensi bekerja yang mampu beradaptasi secara cepat dan efisien dengan perubahan yang cepat.

Pada dunia Vuca ini, setiap orang dituntut untuk menjadi lincah, cepat dan cekatan. Jika tidak, maka ia akan tergilas dan tergantikan.

Bagi teman-teman mahasiswa yang kebetulan membaca tulisan ini, sudahkah kamu mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia di depanmu yang serba Vuca? Lalu, bagaimana caranya menghadapi dunia Vuca yang semakin menantang?

Kompetensi Global Untuk Menghadapi Dunia Vuca

Salah satu cara menghadapi dunia Vuca adalah mempersiapkan diri dengan memiliki kompetensi global, kompetensi bekerja yang sesuai kebutuhan industri global. Kompetensi global ini diharapkan dapat memberikan resiliensi tinggi dalam menghadapi dunia Vuca khususnya bagi generasi muda.

Berikut adalah 5 cara meningkatkan kompetensi kerja berdaya saing global agar selalu sigap menghadapi dunia Vuca yang menantang.

1. Melatih Keterampilan Komunikasi dan Negosiasi

Menghadapi tantangan dunia vuca dengan kompetensi global dan pendidikan internasional

Cara yang pertama adalah melatih keterampilan komunikasi dan negosiasi. Dua skill ini menurut saya merupakan dua soft skills yang mutlak dimiliki jika kita ingin menang bersaing di era Vuca.

Skill komunikasi tidak hanya sebatas bisa berbicara, tetapi juga bisa memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain, termasuk memiliki kemampuan mendengar yang efektif. Bisa bicara di depan umum dengan percaya diri merupakan nilai plus yang bisa memberikanmu kesempatan karir yang cemerlang.

Sedangkan negotiation skill adalah kemampuan berkomunikasi untuk mencapai suatu kesepakatan tanpa adanya adu argumen. Negotiation skill ini sangat berguna ketika kamu sedang melakukan suatu perundingan, diskusi kerjasama, atau membuat kesepakatan.

Memiliki kemampuan negosiasi yang baik akan mempermudah kita mendapatkan apa yang kita inginkan, yang tentu saja tanpa merugikan pihak lain.

2. Melatih Agile Mindset

Perkembangan teknologi dunia menjadi semakin cepat seiring dengan berjalannya waktu. Munculnya berbagai teknologi yang semakin canggih kini mengharuskan generasi muda harus memiliki agile mindset.

Dalam dunia pekerjaan, agile mindset dipercaya dapat membentuk karakter seseorang agar siap menghadapi tantangan dunia Vuca. Agile mindset merupakan sebuah pola pikir yang mengharuskan setiap individu memiliki kemampuan yang tangkas untuk mampu beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan peluang untuk meraih kesuksesan.

Sesorang yang memiliki agile mindset akan selalu percaya bahwa perubahaan adalah sesuatu yang kekal dan ia selalu siap beradaptasi dalam menghadapi dinamika perubahaan tersebut. Sehingga agile mindset ini membuat seseorang mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan kreatif di tempat kerja.

3. Meningkatkan Kecakapan Digital

Kemajuan teknologi saat ini memberikan peluang yang leluasa bagi siapapun yang ingin belajar dan sukses memanfaatkan peluang digital. Oleh karenanya, memiliki kecakapan digital merupakan suatu keharusan bagi siapapun yang ingin memiliki kompetensi global.

Kecakapan digital tidak hanya bisa membuat feed yang rapi di media sosial ya, kawan. Tetapi kecakapan digital lebih kepada bagaimana kita mampu memanfaatkan teknologi untuk meraih peluang yang positif. Contohnya, bisa membuat video edukatif untuk menyebarkan informasi positif, mengolah informasi menjadi konten yang bermanfaat, mengoperasikan software meeting conference, dan lain sebagainya.

4. Ikuti Program Magang Untuk Menambah Kompetensi Bekerja

Magang merupakan salah satu cara untuk mengasah keterampilan kerja agar memiliki kompetensi bekerja yang mumpuni. Saat ini banyak perusahaan yang merekrut mahasiswa magang, seperti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang diluncurkan Dikti bersama perusahaan-perusahaan terkemuka di seluruh Indonesia.

Selain menambah pengalaman dan kompetensi kerja, magang dapat meningkatkan soft skill yang berguna di dunia kerja, seperti communication and negotiation skill, problem solving skill, leadership, partnership, dan lain sebagainya.

Jadi ingat ketika saya magang kerja di Jepang selama 1 tahun, saya begitu banyak mendapatkan kesempatan mengasah skill, terutama kemampuan komunikasi dan skill bertahan hidup di negeri dengan budaya kerja yang berbeda dengan Indonesia.

5. Kuliah di Universitas Dengan Kurikulum Internasional

Kompetensi global memang tidak terlepas dari Kurikulum Internasional. Hal tersebut karena Kurikulum Internasional memberikan konsep belajar dengan pemahaman yang lebih intensif dan relevan dengan kebutuhan industri.

Oleh karenanya, kuliah di universitas yang mengadaptasi Kurikulum Internasional akan senantiasa membuat suasana belajar lebih atraktif dan tepat sasaran sehingga pengetahuan dan pengalaman yang didapat tentu lebih luas.

Tetapi, pertanyaannya “Apakah untuk mendapatkan kompetensi global harus kuliah di kampus luar negeri?” Tentu Tidak.

Kurikulum internasional mengasah kompetensi bekerja berstandar global dengan melatih skill komunikasi dan negosiasi

Perguruan Tinggi di Indonesia saat ini sudah semakin gencar mengadaptasi Kurikulum Internasional untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan mampu bersaing secara global. Apalagi, Kemendikbud telah menerbitkan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dicapai oleh perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah “Memiliki Program Studi Berstandar Internasional”.

Dengan memiliki program studi berstandar internasional maka tentu saja lulusan akan memiliki kompetensi global yang cakap, handal, dan agile.

Sampoerna University, Ciptakan Kompetensi Global dengan Pendidikan Internasional Sekelas Amerika Serikat

Sampoerna University ciptakan kompetensi bekerja dengan kurikulum internasional

Bagi kamu yang ingin kuliah di Indonesia tetapi ingin mendapatkan kompetensi bekerja yang berstandar internasional, kamu bisa menjatuhkan pilihanmu pada Sampoerna University.

Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang memiliki kurikulum pendidikan internasional ala Amerika Serikat. Sebagai bentuk komitmen menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bertaraf internasional, Sampoerna University bekerjasama dengan University of Arizona Amerika Serikat dalam menyelenggarakan Program Gelar Ganda.

Program Gelar Ganda (Double Degree) adalah program unggulan Sampoerna University yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar selama 4 tahun di Jakarta dengan kurikulum Amerika Serikat namun mendapatkan 2 gelar sekaligus, yaitu Gelar Sarjana AS terakreditasi dari University of Arizona dan Gelar Sarjana (S1) terakreditasi dari Sampoerna University.

Program ini menjadi program strategis bagi kamu yang ingin memiliki prospek kerja yang cemerlang namun dengan biaya kuliah yang terjangkau.

Dengan adanya kurikulum internasional dan gelar ganda ini, kamu akan semakin percaya diri menghadapi dunia Vuca karena telah memiliki kompetensi global yang mumpuni.

Meski kedepannya dunia akan serba Vuca, tetapi saya percaya ada satu hal yang pasti, yaitu “Pendidikan adalah gerbang emas menuju cita-cita yang gemilang”.

21 komentar untuk “Menghadapi Dunia Vuca Dengan Mengasah Kompetensi Global”

  1. Baru dengar tentang VUCA. Setuju sih, sesuai dengan kondisi sekarang ya, memang terasa banget perubahan sangat cepat dan menuntut kita untuk terus maju atau enggak bakal, ya tergilas.

  2. Baru kali ini aku sangat terpukau dengan bahasan Kurikulum Internasional yang bisa dipertimbangkan ketika memilih sekolah untuk anak sekaligus menyambut dunia VUCA dengan semua tantangannya. Luar biasa kak Natih, aku jadi yakin bahwa pilihan kurikulum terbaik untuk anak ini gak boleh banyak pertimbangan. Kudu mantap memilih.

  3. Pendidikan terbaik juga menjadi pintu gerbang untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan ya. Adanya Sampoerna University sebenarnya bisa jadi solusi untuk generasi muda Indonesia mendapatkan pendidikan berkelas internasional dengan biaya yang lebih hemat. Iya nggak sih?

  4. Nabilla - Bundabiya.com

    baru denger nih kak istilah vuca.. memang kudu kita persiapkan sejak sekarang ya, apalagi untuk pelajar yang masih panjang masa depannya, bisa memilih kurikulum internasional di sampoerna univ ya

    1. Memang istilah Vuca ini baru menyebar luas akhir-akhir ini mba, tetapi tanpa kita sadari kita memang sudah mengalami era Vuca ini makanya harus siap-siap peluru dari sekarang dengan menempuh pendidikan berkualitas

  5. Saya baru dengar istilah VUCA. Bener banget sih, sesuai dengan kondisi sekarang. Perubahan sangat cepat dan menuntut kita jadi lincah atau enggak bakal tergilas. Di rumah kami, soft skill komunikasi dan negosiasi ini terus diasah meskipun anak-anak masih usia sekolah dasar. Karena kami sadar betul keduanya penting untuk modal di masa depan. Kecakapan digital dan wawasan global juga terus dilatih agar anak-anak tidak jadi manusia “nggumunan” (mudah terheran-heran)

  6. Asik berarti kuliah di SU dapat dua gelar dan gak perlu ke luar negeri ya belajarnya. Jadinya bisa meningkatkan kompetensi nih

  7. Sangat penting untuk memilih universitas yang menawarkan kurikulum internasional. Kurikulum seperti itu akan memberikan siswa pemahaman yang lebih luas tentang dunia dan mempersiapkan mereka untuk bersaing di tingkat global. Selain itu, kurikulum internasional juga memastikan bahwa lulusan universitas tersebut memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang selalu berkembang.

  8. baru denger istilah vuca ini, tapi secara penjabaran emang yaa hampir orang-orang yang terpapar informasi digital tuh kena vucaaa, secara kita banjir informasi banget, aku suka ngerasa aduh penuh isi kepala tapi no meaning huhu… penting banget emang yaa buat atur mindset dan kompetensi lagi nih, di jaman sekarang

  9. Di tengah ketidak pastian memang ga boleh tinggal diam, perlu bergerak dan mencari solusi agar tetap bisa bersaing secara global. Apalagi di era ini, dunia sudah tanpa batas. Termasuk memilih universitas yang berdaya saing global juga. Pastinya bakal makin keren nih dengan adanya Sampoerna University

  10. Kurikulum internasional, sangat membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi ya, Mbak. Karena mereka dari awal sudha terbiasa belajar dengan materi global. Nantinya mereka tidak hanya bisa bersaing di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

  11. Era globalisasi sekarang memang semuanya serba dinamis bergerak cepat. Mau tidak mau kita wajib beradaptasi dengan perubahan tersebut ya, biar nggak ketinggalan jauh. Penting banget sih belajar teknologi dan juga mendapat pendidikan tinggi di kampus ternama seperti Sampoerna University.

    1. Wah keren Sampoerna University kurikulumnya berstandar internasional ya kak. Udah gitu mahasiswanya bisa double degree, Sarjana dari Sampoerna University dan satunya dari Arizona University. Ini sih lulusannya siap bersaing di era VUCA

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.