Unik, Begini Tradisi Tahun Baruan di Jepang

Tahun baru selalu  identik dengan festival kembang api yang sangat meriah. Setiap tanggal 31 Desember  malam, semua orang akan berbondong-bondong ke tempat yang menyuguhkan pertunjukan kembang api. Namun berbeda dengan masyarakat Jepang yang tidak merayakan pergantian tahun dengan pesta kembang api. Selain karena Bulan Desember adalah musim dingin di Jepang, festival kembang api sudah dirayakan saat musim panas. Bagi orang Jepang, festival kembang api bukanlah simbol pergantian tahun,tetapi justru festival kembang api diadakan semata-mata untuk menikmati keindahan kembang api itu sendiri. Terkait festival kembang api di Jepang sudah pernah saya posting pada artikel ini.

Jika tidak ada kembang api, lalu bagaimana tradisi tahun baru di Jepang?

Mulai dari tanggal 29 Desember – 3 Januari, sebagian besar perusahaan, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintahan di Jepang akan libur sehingga kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk mencurahkan waktu terbaik bersama keluarga dan teman-teman. Perayaan tahun baru di Jepang juga terbilang cukup sederhana dan unik.  Berdasarkan pengalaman saya menghabiskan tahun baru di Jepang, berikut adalah keunikan tradisi tahun baru di Jepang.

  1. Memasang Kagamimochi dan Kadomatsu

Mulai dari tanggal 26 Desember, orang Jepang akan melepas dekorasi natal dan menggantinya dengan dekorasi tahun baru. Dekorasi tahun baru yang paling menonjol di Jepang adalah “kagamimochi”. Kagamimochi adalah dua kue mochi yang terbuat dari beras ketan yang ditumpuk dan diatasnya dihiasi dengan buah daidai (sejenis jeruk yang memiliki ukuran lebih besar). Mengutip dari Matcha, Kagamimochi dibuat oleh keluarga di Jepang sebagai persembangan kepada Toshigami (Dewa Tahun). Kagamimochi memiliki makna sebagai ungkapan terima kasih dan doa. Pemilihan buah jeruk daidai dikarenakan sekali pohon jeruk daidai berbuah, buahnya tidak akan jatuh selama 2 hingga 3 tahun. Karena hal tersebutlah, buah daidai melambangkan harapan dan keiginan memiliki umur yang panjang. Berikut adalah Kagamimochi yang dipasang di tempat saya internsip yaitu Okuine Onsen Aburaya.

Kagamimochi

Selain itu, orang Jepang juga akan membuat Kadomatsu. Dilansir dari Japan Trip, Kadomatsu adalah hiasan yang ditaruh di pintu rumah orang Jepang saat tahun baru. Kadomatsu terbuat dari cabang pohon pinus, bambu dan pohon prem. Ketiga hal tersebut dianggap dapat sebagai pohon pembawa keberuntungan, terutama pohon pinus yang melambangkan panjang umur.

Kadomatsu Jepang
Kadomatsu yang terbuat dari bambu dan hiasan dari pohon pinus
Ini adalah Kadomatsu yang dipajang di depan lobby Ryokan Okuine Onsen Aburaya tempat saya internship. Jadi inget Penjor khas Bali yang dipasang menjelang hari raya Galungan dan Kuningan 😀
  1. Menyantap soba “Toshikosi” pada malam tahun baru

Berbeda dengan di Indonesia yang seringkali mengadakan pesta BBQ saat tahun baru, di Jepang masyarakatnya justru memakan mie soba yang disebut Soba Toshikosi. Toshikosi sendiri berarti  “pergantian tahun”. Maka Soba Toshikosi artinya soba yang dimakan saat pergantian tahun. Soba toshikosi ini dijadikan sebagai salah satu menu khas perayaan tahun baru. Bentuknya yang panjang dan pipih memiliki simbol umur panjang. Berikut adalah soba yang dihidangkan saat makan malam tanggal 31 Desember 2019 di Okuine Onsen Aburaya.

Soba Jepang
Soba Toshikosi
  1. Mencicipi Ouzoni

Selain Soba Toshikosi, hidangan lain yang sangat khas dengan tahun baru di Jepang adalah Ozoni. Ozoni adalah hidangan soup yang berbahan dasar kue mochi. Ozoni diyakini sebagai lambing keberuntungan. Bentuk mochi, bahan pelengkap, dan cara memasak dapat berbeda-beda menurut daerah dan tradisi keluarga. Bahan-bahan lainnya yang dimasukkan ke dalam sup ini misalnya: tahu, umbi-umbian, wortel, dan sayur hijau. Saya sendiri sudah mencicipi ozoni yang dibuat oleh head chef Okuine Onsen Aburaya. Rasanya sekilas seperti miso sirup.  Benar-benar enak dan gurih!

Ouzoni
Ouzoni
  1. Menyaksikan matahari terbit pertama di tahun baru

Seperti julukannya sebagai “Matahari Terbit”, masyarakat di Jepang juga memiliki kebiasaan menyaksikan matahari terbit pada awal tahun baru. Jika pada tanggal 1 Januari cuacanya cerah dan masyarakat bisa menyaksikan matahari terbit, maka hal tersebut dipercaya akan membawa keberuntungan. Oleh karenanya, sembari menyaksikan terbitnya matahari, orang Jepang juga akan berdoa dan membuat harapan. Berikut adalah sunrise pertama di tahun 2020 yang saya nikmati di Jepang. Wah, semoga benar-benar membawa keberuntungan ya!

Matahari terbit pertama tahun 2020 di Jepang

5. Menyapa semua orang dan mengucapkan selamat tahun baru

Dalam Bahasa Jepang, selamat tahun baru disebut dengan “Akemashite Omedetou Gozaimasu”. Pada tanggal 1 Januari, orang Jepang akan mengucapkan selamat tahun baru kepada semua orang yang ditemui terutama orang yang dikenal dan sudah membantunya selama setahun terakhir. Kata-kata yang biasa dilontarkan adalah

“Akemashite Omedetou gozaimasu. Kotoshi mo yoroshiku onegaishimasu” sambil membungkuk. Yang artinya “Selamat tahun baru. Saya memohon bantuan anda pada tahun ini juga”. 

6. Tradisi memberi angpao

Saat ada hari raya, biasanya ada tradisi memberi angpao. Begitu juga halnya di Jepang. Angpao ini disebut otoshidama, yaitu amplop yang berisi sejumlah uang yang dibagikan oleh orang tua kepada anak-anak. Saya pun menerima otoshidama dari Sachou tempat saya bekerja. Hehe, lumayan 2.000 yen.

7. Melakukan Hatsumode

Hatsumode berarti kunjungan pertama ke jinja atau kuil dalam tahun yang baru. Kesempatan ini biasanya digunakan untuk mendoakan ketenangan dan keselamatan sepanjang tahun tersebut. Pantesan ketika hari ini saya pergi ke Supermarket yang dekat dengan kuil, saya melihat banyak orang Jepang yang mengantri untuk berdoa dan memohon keselamatan. Secara tidak sengaja juga saya bertemu dengan Okami dan Sachou yang habis berdoa di kuil tersebut. Hohoho.

8. Menyantap Osechi Ryouri

Selain Ozouni dan soba, ada satu lagi makanan khas tahun baru di Jepang, yaitu Osechi Ryouri. Dilansir dari ppion.org , Osechi ryouri (おせち料理) adalah hidangan yang terdiri dari berbagai jenis makanan warna – warni yang dihidangkan di dalam kotak bento bertingkat yang disebut ojubako. Jenis makanan yang ada dalam satu hidangan mungkin berbeda – beda, namun pada umumnya jenis isi osechi ryouri sama. Osechi ryouri biasanya terdiri dari telur gulung atau datemaki, Rumput laut gulung (kobumaki 昆布巻き), Herring roe (kazu no ko数の子), Kacang hitam (kuromame 黒豆), Udang (Ebi 海老), dan lain sebagainya.

Osechi Ryouri ini juga dihidangkan untuk sarapan di Okuine Onsen Aburaya sampai 4 Januari 2020.

Demikian 8 tradisi unik saat tahun baru di Jepang yang saya alami selama internship di negara ini. Selain kedelapan tradisi diatas, orang Jepang juga melaksanakan osouji atau kegiatan bersih-bersih secara besar-besaran menjelang tahun baru.

Happy New Year 2020~~

2 komentar untuk “Unik, Begini Tradisi Tahun Baruan di Jepang”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.