Siapa yang tidak kenal dengan Bali? Meskipun sempat sunyi senyap karena pandemi Covid-19, kini Bali telah menjelma kembali menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Ada banyak tempat liburan yang bisa dinikmati di Bali, seperti wisata kuliner, wisata bahari, budaya, adventure, dan lain sebagainya. Bagi kamu yang ingin menikmati masa liburan di Bali dengan mengunjungi tempat yang antimainstream, kamu berada di artikel yang tepat!
Yuk simak 4 tempat liburan di Bali yang Anti Mainstream!
Daftar Isi
1. Wisata Spiritual – Melukat
Melukat adalah aktivitas religi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Bali yang beragama Hindu untuk membersihkan diri. Dengan melukat di sumber mata air suci, dipercaya dapat menghilangkan pengaruh negatif dan memberikan perasaan yang tenang dan damai.
Melukat kini telah menjadi daya tarik wisata spiritual yang dapat dilakukan oleh siapa saja ketika berkunjung ke Bali. Akan tetapi, jika kamu perempuan dan sedang masa datang bulan, jangan pernah berani mencoba melukat ya!
Karena meskipun telah menjadi daya tarik wisata spiritual yang universal, tempat melukat harus tetap dijaga kesakralan dan kesuciannya.
Ada beberapai tempat wisata melukat yang bisa kamu coba, salah satunya adalah melukat di Taman Beji Samuan yang berada di Desa Samuan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Di Taman Beji Samuan kamu dapat menikmati suasana alam yang masih asri dan pemandangan pedesaan yang indah. Kamu juga bisa berswafoto di infinity pool setelah selesai melukat.
2. Wisata Edukasi – Belajar Melukis Aliran Young Artist
Hampir semua orang mungkin sudah mengetahui bahwa Ubud merupakan tujuan wisata budaya dan desa yang sangat terkenal di seluruh dunia. Sebagai perumpamaan, wisatawan yang mengunjungi Bali mungkin merasa belum benar-benar mengalami Bali jika mereka belum mengunjungi Ubud.
Tidak hanya tentang keindahan alamnya yang menenangkan, kerajinan tangan yang istimewa, dan budaya hidup yang harmonis, Ubud juga memiliki daya tarik seni rupa yang sangat menarik.
Tidak hanya melalui arus ekspresionisme romantis yang dikembangkan oleh Pelukis Legendaris Antonio Blanco, di Ubud juga terdapat aliran seni rupa lain yang membuat Ubud semakin terkenal yaitu Seni Lukis Young Artist.
Seni Lukis Young Artist yaitu suatu aliran seni rupa yang sangat istimewa dan menggambarkan atmosfer khas Ubud. Dipelopori oleh Arie Smit, pelukis keturunan Belanda yang tinggal di Bali, gaya lukisan Young Artist ini berkembang dan diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat lokal.
Berawal pada tahun 1960, Arie Smit mengajak anak-anak kecil di Desa Adat Penestanan Ubud untuk menuangkan kreativitas tentang alam dan persawahan Ubud kedalam bentuk seni lukis yang indah.
Tema lukisan Young Artist ini pun diangkat dari kehidupan sehari-hari, terutama dari alam dan aktivitas masyarakat Ubud yang pada saat itu mayoritas bekerja sebagai petani.
Atas dasar itulah nama aliran seni rupa “Young Artist” muncul, hidup, dan berkembang di tengah masyarakat di wilayah Penestanan. Hal tersebut karena aliran seni rupa ini benar-benar dipengaruhi oleh emosi dan imajinasi anak-anak yang cenderung suka warna-warna cerah dan bebas.
Bagi kamu yang ingin menikmati liburan sembari menuangkan kreativitas, kamu bisa mencoba wisata edukasi melukis aliran young artist di Desa Sayan.
3. Wisata Kesehatan – Belajar Membuat Boreh
Pernahkah kamu mendengar kata “Boreh”? Dalam Bahasa Bali Boreh berarti masker tradisional yang berbahan dasar rempah -rempah yang memiliki beragam kasiat didalamnya seperti jahe, beras kencur, kunyit, dan cengkeh.
Boreh dibuat dengan cara dimana rempah – rempah dipilih sesui dengan kebutuhan kemudian di haluskan. Karena kandungan rempah-rempah inilah Boreh digunakan oleh nenek moyang zaman dulu untuk mengobati sakit pegal linu, masuk angin, nyeri sendi, dan penyakit ringan lainnya.
Selain itu, rempah-rempah juga berkhasiat dalam menghaluskan kulit sehingga Boreh dapat digunakan sebagai lulur badan dan masker wajah.
Karena memiliki aroma yang cukup menyengat, anak muda sudah jarang menggunakan boreh sebagai obat tradisional. Padahal, berbagai SPA di Bali justru menjadikan Boreh SPA and Massage menjadi produk unggulan.
Nah, bagi kamu yang penasaran dan ingin merasakan sensasi memboreh, kamu boleh mencobanya ketika berkunjung ke Bali. Tak hanya merasakan sensasi meboreh, kamu juga bisa langsung belajar membuat boreh!
Tentu ini pengalaman seru yang sayang jika dilewatkan.
4. Lawan Krisis Iklim – Menyusuri Hutan Mangrove dan Ikut Menanam Mangrove
Selain tiga aktivitas wisata diatas, ada satu lagi tempat liburan di Bali yang anti mainstream, yakni menyusuri hutan mangrove dan menanam bibit mangrove bersama nelayan.
Kamu bisa menyusuri hutan mangrove di kawasan Wana Segara Kertih, Tuban, Bali dengan perahu nelayan. Setelah itu, kamu juga bisa menanam bibit mangrove di kawasan hutan mangrove tersebut.
Dengan ikut menanam mangrove, kamu telah berkontribusi dalam memerangi krisis iklim lho! Karena mangrove memiliki sejuta manfaat dalam menghasilkan oksigen, menyerap emisi karbon, dan melindungi ekosisten laut dari bahaya abrasi.
Mau jalan-jalan sambil berdampak? yuk coba Mangrove tour dan ikut serta menanam mangrove!
Penutup
Itulah 4 rekomendasi tempat liburan di Bali yang anti mainstream yang bisa kamu coba ketika berkunjung ke Bali. Ayolah! Jangan hanya ke Pantai atau ke Gunung, kamu juga wajib explore daya tarik wisata menarik lainnya di Bali.