Menjaga kesehatan mata adalah hal yang penting untuk dilakukan, apalagi kecanggihan teknologi seperti saat ini membuat semua orang ‘kecanduan gadget’. Morning routine saat ini bukan lagi minum segelas air putih atau buru-buru ke kamar mandi, tapi justru ambil smartphone kemudian check instagram, twitter dan sosmed lainnya. Iya gak?
Well, penggunaan gadget yang terlalu berlebihan tanpa memperhatikan kesehatan mata membuat mata kita sering perih, cepat lelah, bahkan berair. Yang paling parah lagi adalah timbulnya penyakit rabun pada mata sehingga penderitanya mau gak mau harus pakai alat bantu berupa kacamata atau softlens. Ribet!
Ribet, ya ribet. Itulah yang saya rasakan sebelum memutuskan operasi lasik. Selain ribet penderitaan yang paling membuat saya tidak nyaman adalah pusing tak tertahankan hampir setiap hari. Berawal dari minus 2,5 sejak 10 tahun yang lalu hingga minus 6,5 dan silinder 4. Hal tersebut karena saya benar-benar lalai dalam menjaga kesehatan mata sehingga minus dan silindernya naik drastis setiap tahun.
Nah, dalam artikel ini saya akan jabarkan setidaknya ada 4 kelalaian dalam menjaga kesehatan mata yang sering saya lakukan, yaitu :
- Tidak pernah check kesehatan mata ke dokter mata. Kelalaian pertama adalah selama menderita miopia dan silinder (astigmatisme), saya tidak pernah sekalipun check kondisi mata saya ke dokter mata. Semua saya percayakan pada optik padahal ternyata tidak semua optik dan pegawainya mempunyai sertifikat sebagai ophthalmologist sehingga hasil pemeriksaannya kurang akurat. Bahkan sengaja dinaikin biar mata kita menyesuaikan dengan ukuran minus yang tinggi. Nah lo?
Oleh karena itu saya sangat menyarankan untuk memeriksa kondisi kesehatan mata minimal 1 tahun sekali ke rumah sakit mata atau dokter mata, apalagi bagi teman-teman yang menderita mata rabun. At least, jika kita ditangani dengan pakar yang tepat, akan lebih mudah untuk kita bisa bertanya dan konsultasi bagaimana cara menjaga kesehatan mata, disesuaikan dengan hasil pemeriksaan mata kita. - Tidak suka makan sayur dan buah-buahan. Sayur dan buah adalah sumber nutrisi yang penting bagi kesehatan mata, seperti vitamin A, vitamin C, lutein, zeaxanthin, lyocopen, dan lain sebagainya. Sayangnya, saat menderita miopia saya sangat jarang mengkonsumsi sayur dan buah sehingga mata saya tidak ternutrisi dengan baik. Namun setelah saya tahu dan menyadari semua ini, sebisa mungkin saya mulai membiasakan diri untuk mengkonsumsi sayur dan buah, seperti sayur hijau, wortel, buah kiwi, nanas, buah naga, dan sayur kale. Untuk mensiasati rasa sayur yang kurang enak, saya biasanya jus dan campur dengan buah-buahan yang manis, sehingga rasanya bisa diterima oleh lidah saya. Teman-teman juga bisa mencobanya metode tersebut dirumah ya!
- Tidak pernah pakai tetes mata. Bagi penderita mata minus, sering kali mata akan cepat perih, terasa kering, atau berair apalagi bagi yang bekerja di depan komputer dalam waktu yang lama. Radiasi yang dipantulkan dari komputer itulah yang membuat mata kita cepat terasa kering. Untuk mengatasinya, dokter akan menyarankan untuk meneteteskan obat tetes yang mengandung senyawa efektif untuk me-refresh mata. Meski saya tahu teorinya, namun saya tidak pernah sekalipun mempraktikannya ketika mata saya masih rabun. Dasar aku!
- Tidak pernah minum vitamin mata. Kesalahan fatal yang terakhir adalah saya tidak pernah minum vitamin mata sekalipun selama 10 tahun! Kata dokter, jika kita tidak bisa menjaga kesehatan mata dengan rutin olahraga mata atau mengkonsumsi sayur dan buah, kita bisa mensiasatinya dengan rutin minum vitamin mata, apalagi yang sering menatap layar komputer atau gadget dalam waktu yang lama. Namanya vitamin mata, pastinya mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan mata kita. Jadi mulai sekarang saya selalu menyisihkan tabungan atau sedikit dari gaji saya untuk membeli vitamin mata.
Nah, itulah 4 kelalaian yang saya lakukan selama menderita miopia dan silinder. Bagi teman-teman yang sama seperti saya, yuk ubah kebiasaan burukmu! Jagalah kesehatan mata karena mata adalah jendela dunia.
Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya.
Jangan lupa like and share yaa, terima kasih.
Cheers,
Anw
Saya juga minus dan silindris. Mulai minus sejak kelas 5 SD gara-gara sering main PS. Sekarang udah minus 4 lebih.
Sedih banget mata minus kayak gini.
Pengen komentar yang cek mata ke dokter mata. Ntah kenapa pengalaman saya, lebih efektik optik dari pada dokter mata, karena optik tidak mau ada komplain dari pembeli sehingga mereka benar-benar mengecek ukuran minus / silindris mata. Sementara kalau dokter, hanya sekedar mengecek dan alat-alatnya juga lebih jadul dari pada alat pengecekkan mata di optik. Jadi saya pikir si dokter mata yang konsen memberikan obat mata untuk penyakit mata lainnya.
Trus mengenai vitamin, saya juga tidak suka makan buah dan sayur, akhirnya beli vitamin mata yang harganya bisa 400rb sebotol isi 60 kapsul.
Impian terbesar adalah pengen terbebas dari kaca mata atau soft lens, tapi tetep hobi pantengin gadget.
Hallo Mbak Dila, wah terima kasih sudah mau nyamperin blog saya
Saya menjadi salah satu orang yang setia pakai kacamata, bahkan selama 12 tahun berkacamata cuma 2 kali saja pakai softlens. Memang punya mata minus itu sangat menyebalkan, belum lagi kalau naik motor pas hujan, beuhh harus ekstra hati-hati. Atau pas lagi makan mie ayam, kebayangkan gimana strugglenya, hihi
Jadi setelah kekumpul dananya, saya memutuskan untuk lasik mata karena udah gak tahan sakit kepala hampir setiap hari.
Sampai sekarang sudah 1 tahun lebih pasca lasik mata saya masih baik-baik saja, meski sering pantengin gadget