Pernahkah kamu merasakan perubahan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini? Keadaan dimana kalau lagi gerah yaa gerah segerah-gerahnya, kalau lagi dingin, yaa dingin sedingin-dinginnya.
Saya yakin, semua diantara kita merasakan hal yang sama. Perubahan cuaca secara ekstrem dan tidak menentu tersebut merupakan tanda perubahan iklim yang saat ini sedang melanda bumi kita. Perubahan iklim adalah kondisi yang mengacu pada perubahan jangka panjang pada suhu dan pola cuaca.
Gampangnya, perubahan iklim ini bisa dilihat dari keadaan cuaca yang sebentar-sebentar hujan, eh 5 menitnya lagi terang benderang. Perubahan iklim ini bisa terjadi karena adanya interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti : perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Daftar Isi
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Iklim
Berdasarkan pemahaman tersebut, sudah terbayangkah bagaimana kita sebenarnya punya andil yang besar dalam ‘merusak’ bumi?
Jadi begini, perubahan iklim ini terjadi karena adanya beberapa faktor penyebab perubahan iklim. Dilansir dari Indonesiabaik.id ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan iklim, diantaranya :
Efek Gas Rumah Kaca
Efek gas rumah kaca ini sering banget kita denger saat pelajaran Geografi waktu SMP dan SMA, bahkan kerap muncul sebagai salah satu soal di Ujian nasional. Tapi, apakah kamu benar-benar paham tentang efek rumah kaca?
Gas rumah kaca merupakan gas di atmosfer yang dapat menyerap dan memantulkan radiasi matahari. Sedangkan efek rumah kaca atau ‘Greenhouse effect’ adalah kondisi ketika panas dari radiasi matahari terperangkap di lapisan troposfer (lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi). Hal tersebut membuat suhu permukaan bumi menjadi lebih hangat.
Aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah besar antara lain :
- Pembakaran bahan bakar fosil, seperti mengendarai kendaraan bermotor
- Penggunaan cholorofluorocarbon (CFC) untuk lemari es dan aerosol
- Limbah gas industri
- Buang sampah sembarangan
Pemanasan Global
Fenomena perubahan iklim berawal dari pemanasan global. Pemanasan global adalah keadaan dimana suhu bumi mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Adanya radiasi yang terperangkap tersebut disebabkan oleh aktivitas alam yang diperparah dengan aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Akibatnya, semakin banyak panas yang terperangkap dan membuat bumi menjadi lebih hangat. Inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Kenaikan suhu tersebut disebabkan oleh peningkatan emisi gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya. Akibatnya, gas rumah kaca akan memerangkap panas di bumi sehingga terjadi kenaikan suhu. Hal tersebut akhirnya memengaruhi keadaan iklim yang berdampak kepada perubahan pola cuaca.
Kerusakan Lapisan Ozon
Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfir. Ozon tersusun oleh tiga molekul oksigen atau biasa dilambangkan O3. Lapisan ozon inilah yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.
Faktanya, lapisan ozon ini sangat penting untuk menjaga bumi dan perubahan iklim. Namun sayangnya, lapisan ozon saat ini semakin menipis sehingga memicu pemanasan global dan perubahan iklim semakin nyata dan dirasakan oleh seluruh masyarakat. Bahkan di beberapa bagian bumi kita, seperti kutub, lapisan ozon sudah berlubang.
Kerusakan Fungsi Hutan
Pepatah yang mengatakan hutan adalah paru-paru dunia memang benar adanya. Hutan memiliki peran dalam menyerap emisi karbon dari aktivitas manusia dan operasional industri. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus.
Kerusakan hutan juga bisa memicu terjadinya berbagai macam bencana yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian, baik itu kerugian material maupun non material. Kamu bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika hutan mulai dialih fungsikan, bukan?
Hmm.. mungkin tidak perlu dibayangkan, karena sejatinya dampak dari kerusakan fungsi hutan sudah kita rasakan. Seperti bencana tanah longsor, kekurangan air bersih, sampai banjir yang tiada henti.
Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
CFC atau Cloro Flour Carbon adalah salah satu bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, khususnya yang digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga seperti kulkas dan AC.
Adanya pemanasan global yang membuat bumi semakin panas ini mengakibatkan penggunaan kulkas dan AC semakin banyak dan tidak terkontrol. Hal ini mengakibatkan zat Freon yang terdapat pada gas CFC akan merusak lapisan Ozon dan memicu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
Ayo Berpartisipasi Untuk Mengatasi Perubahan Iklim, Dapat Dimulai Dari Rumah!
Sebagai manusia yang hidup dan merasakan perubahan iklim, kita punya kewajiban untuk berpartisipasi dalam mengatasi perubahan iklim. Tak perlu muluk-muluk karena climate action ini bisa dimulai dari rumah.
Dilansir dari Travelearn Indonesia sebagai Eco Travel Agent yang peduli dengan dampak perubahan iklim, berikut adalah 5 aksi nyata mengatasi perubahan iklim yang dapat dilakukan di rumah.
Hemat Energi Listrik
Cara yang pertama adalah dengan hemat energi listrik. Cara menghemat energi listrik di rumah sangatlah sederhana. Sesederhana mematikan perangkat elektronik apabila tidak digunakan, mencabut charger HP apabila sudah selesai mengisi daya, kurangi penggunaan mesin pengering, memanfaatkan penggunaan solar panel dan lain sebagainya.
Mungkin terkesan remeh, tetapi sangat berdampak apabila dilakukan secara konsisten dan penuh kesadaran.
Tampung Air Hujan
Saat musim hujan mendera, menampung air hujan menjadi salah satu aksi nyata untuk memerangi krisis iklim. Air hujan yang ditampung bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, mencuci kendaraan, mengepel lantai, dan lain sebagainya. Hal ini akan menyebabkan kita bisa menghemat air dan menghemat listrik.
Menanam Pohon di Sekitar Rumah
Cara selanjutnya yaitu menanam pohon di sekitar rumah. Pohon dapat menyejukan rumah dan menghemat penggunaan AC. Selain itu, adanya banyak pohon di rumah akan membuat rumah makin rindang dan dapat menyerap CO2 dan gas penyebab polusi udara lainnya.
Mengolah Sampah Rumah Tangga
Cara berpartisipasi untuk mengatasi perubahan iklim selanjutnya adalah sebisa mungkin mengolah sampah rumah tangga secara mandiri di rumah. Seperti sistem membuang sampah di Jepang, cara mengolah sampah rumah tangga yang efektif adalah dengan memisahkan sampah sesuai golongannya.
Kita bisa memilah sampah organik dan mengolahnya menjadi kompos atau eco enzyme. Sedangkan sampah botol plastik dapat di daur ulang menjadi pot tanaman yang estetik dengan menambah warna-warna yang menarik.
Penutup
Demikian artikel yang membahas tentang perubahan iklim dan cara mengatasi perubahan iklim dari rumah. Sekecil apapun upaya kita dalam memerangi perubahan iklim akan berdampak apabila dilakukan secara konsisten dan menggetok tularkannya pada yang lain.
Semoga tulisan ini tidak hanya sekadar informasi semata namun juga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Yuk semangat, kita perangi krisis iklim bersama-sama agar kita bisa mendengar alam bernyanyi setiap saat.
karena aku tinggalnya di area yang masih adem, jadi jarang nih nyalain AC, lumayan yaa, meminimalisir produksi CFC. Sekarang jg lagi beres-beres taman nih biar bisa tanam2 pepohonan :))
Perubahan iklim memang tidak bisa dihindari dan penting banget buat kita membantu supaya beban bumi tidak semakin berat. Langkah sederhana dengan mengurangi sampah plastik
Pas bikin rumah kemarin sebisa mungkin aku jugaa bikin resapan dimana-mana biar yg tanah yang lebih landai/rendah ngga kena banjir karena efek pembangunan di sekitar kami :(( selain menanam pohon, bikin resapan hujan itu penting banget sih biar dampak perubahan iklim setidaknya bisa dikurangi
Seneng lihat botol bekas jadi pot gantung gitu. Pernah terpikir mau bikin seperti itu di rumah, tapi khawatir malah jadi wahana bermain kucing-kucingku :)) Jadi sementara ini pakai pot biasa aja (bekas kaleng cat, dll). Entahlah kalau nanti makin banyak. Mungkin harus lebih rajin nego dengan pasukan meong supaya mereka nggak ngerusuhin tanaman.
Ada banyak banget langkah yang bisa kita lakukan sehari-hari untuk tetap menjaga bumi.
Dan harapannya semoga langkah kecil ini juga dilakukan banyak orang, sehingga bersama kita hemat energi dari pengolahan energi fossil dan mengganti menjadi energi yang dapat diperbaharui.
tampaknya kecil, apa yang bisa kita lakukan namun bila dilakukan bersama akan menjadi butterfly effect ya mbak.. sedih kali membaca kondisi bumi kita yang berdmapak pada perubahan cuaca yang tidak stabil. kadang panas dan tetiba hujan. salah stau hal kecil yang bisa kita lakukan adalah mengurangi pnggunaan listri ya. banyak orang menyepelekan tentang mencabut charger hp.
Mitigasi perubahan iklim bisa dilakukan oleh siapa saja ya mbak
Bisa dilakukan dari rumah juga
Melalui langkah-langkah sederhana seperti cerita di atas
Dari rumah sebagai langkah awal dan membiasakan diri untuk makin peduli dengan bumi ini. Yuk kita bisa bantu perubahan iklim agar tidak demikian drastis lagi
Semuanya sudah rutin dilakukan tapi untuk yang tampung air hujan belum dilakukan, palingan menampung secukupnya saja dan dialirkan ke kolam ikan atau buat sekedar menyiram tanaman tapi ga rutin setiap hujan, baca ini jadi keinspirasi jadinya buat lain-lain juga
saya sudah lama pengen menanam seperti gambar disini, secara memang halamannya sangat terbatas, tapi belum kesampaian.
lihat ini jadi semangat lagi biar bisa ikut serta juga mengatasi perubahan iklim meski dari rumah saja ya.
Pemilahan dan pengelolaan sampah ini saya berusaha untuk melakukan. Tapi kadang suka lupa karena orang-orang di sekitar gak melakukannya. Jadi nyampur lagi deh.
Banar sekali, Mbak. sekarang cuaca sudah tak bisa diprediksi. Kemarin saja, saya jam 11 siang itu jalan. panasnya terik. Eh, jam 12 sudah mendung. Lalu hujan.
Makanya harus terus dijaga bumi ini. Kalau saya, sekarang usahakan kalau lampu tidak dipakai, langsung dimatiin. Juga membawa botol minum sendiri kalau ke mana-mana.
ada beberapa cara yang udah aku lakukan mba seperti menghemat listrik. aku tuh bawel banget di rumah kalau ada listrik yang mubadzir hehehe tapi kalau menampung air hujan beluman deh kayaknya
Membantu mengatasi perubahan iklim memang bisa dimulai dengan hal yang sangat sederhana. Kayak mencabut charger HP setelah pemakaian. Cuma kadang memang, kita juga sering lupa tentang hal ini. Beranggapan bahwa meski tercolok di stok kontak kalau hpnya nggak nyolok maka nggak akan mengalirkan arus listrik. Semacam itulah.
saya baru aja baca berita kalau es jayawijaya hanya tersisa 0,5 km. artinya tinggal kisaran 500m2 aja ya. ngeri loh aku ngebayangin dampak perubahan iklim segitu nyatanya. yang bisa dilakukan dirumah tentu dengan hemat, baik listrik maupun air. juga mengelola sampah. yang paling penting sih mengurangi konsumtif plastik dan kertas
Bener. Cuaca sekarang ekstrim banget. Pagi bisa panas banget. Sorenya bisa hujan deres. Sekarang hujan angin plus petir, eh besoknya bisa panas kayak terbakar. Ternyata perubahan iklim ngaruh banget ya. Harus bergerak kita biar selamat
Mengolah sampah rumah tangga masih dilakukan, tapi kalau nanam pohon masih sebatas pohon yg kecil-kecil gitu, atau pilih tanaman yg berdaun lebat
Ada beberapa hal yang agak sulit untuk dipraktikan, misalnya saja menanam pohon di sekitar rumah. Apalagi kanan kiri sudah penuh dengan rumah. Nggak ada sama sekali tanah lapang kecil gitu untuk tanam -tanaman. Alternatif lainnya ya tanam tanaman di dalam pot, kaleng atau botol bekas. Semoga dengan langkah sederhana dan kecil ini bisa memberikan dampak yang cukup signifikan.
banyak hal yang bisa kita lakukan dari rumah aja ya mba.. sesederhana cuma mematikan listrik saat tidak dipakai, memilah sampah, dan lain sebagainya. cara kecil yang bisa ngasih impact besar
emang penting banget sih menjaga iklim, dan pastinya ikut juga berpartisipasi untuk energi terbarukan.
Saya mulai mengolah sampah dari rumah kak. Kalau dulu semuanya saya jadikan satu di kantong kresek, sekarang udah mulai dipilah2. Plastik2 sendiri, yg non organik saya pendam di tanah pekarangan. Biar bs bantu selamatkan bumi
Berawal dari diri sendiri dari rumah sendiri. Jaga kelestarian bumi kita.
Bener banget ini, langkah kecill kayak matikan lampu pas siang2 itu aja kalo konsisten bisa mengurangi banget yaa kak..
perubahan iklim memang sangat terasa saat ini. Kita bisa memperlambat dengan kegiatan dari rumah seperti menghemat energi samai mengurangi penggunaan plastik supaya bumi tetap terjaga ekosistemnya
Iya, perubahan iklim ini menjadi urusan kita bersama ya mbak
Mencegah perubahan iklim bisa kita mulai dari rumah
Mengatasi perubahan iklim tidak harus dengan tindakan yang besar, tapi bisa dimulai dari hal sederhana. Seperti memulainya dari rumah. Jika semua orang dapat melakukan bersama-sama dengan baik, pasti perubahan iklim tidak akan meningkat ya, Mba.
Bener kak waktu sekolah amat familiar dengan efek gas rumah kaca. Maka kini sudah dewasa saatnya wujudkan agar efek tersebut dapat diminimalisir dengan kegiatan yg lebih ramah lingkungan ya
untuk mengatasi masalah perubahan iklim ini memang harus dilakukan secara bersama dan sadar karena manfaatnya kembali ke kita semua juga.
bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sebenarnya bisa kita lakukan kok, hanya ya seringnya banyak lupanya atau cuek aja sih ya karena gak mau ribet 🙁
nah ini, mencegah perubahan iklim bisa dengan cara sederhana dan dimulai dari lingkungan terdekat kita sendiri, seperti mulai dari rumah kita.
Cuaca Bali saat ini sangat panas. Kadang saya pun tidak sadar menyalakan AC terlalu lama. Padahal kalau mau hemat listrik dengan membuka semua pintu dan jendela, maka udara akan terasa sejuk bahkan lebih menyehatkan. Cuma kadang takut nyamuk masuk atau debu halus masuk rumah…terimakasih sudah diingatkan Mbak supaya kita bisa mengubah kebiasaan buruk agar iklim kembali sehat.
Betul sekali. Saya pun merasakan cuacanya ekstrim sekarang. Habis panas lalu tiba-tiba hujan deras. Dingin sekali. Bikin ga enak badan. Perlu sekali kita berupaya supaya bumi ga makin parah kerusakannya
Betul Mba, didaerahku juga begitu. Cuaca tidak menentu banget. Memanh Perubahan Iklim ini dampaknya besar dan langsung terasa.
Kerasa banget dampak perubahan iklim di Malang sini. Desember musim hujan tapi siang2 panaas sampai 31 derajat celcius. Padahal biasanya cuma 23-24 aja.
Recycle sampah ini aku yg belum bisa eh paling banter setor sampah kering ke bank sampah, dan mereka yg mengelola.
Oh ya ada tetangga yg hobi nampung air hujan, ternyata emang baik untuk mengurangi dampak perubahan iklim ya.
Rasanya sulit banget ya mengembalikan kondisi Bumi yang sehat dan bersahabat. Kok mbulet ya, kita gerah karena cuaca yang cukup ekstrim, lalu kita nyalain AC. Freon pada AC bisa merusak lapisan ozon Bumi. Kalo nggak nyalain AC, ya kita yang kegerahan. Jadi simalakama dong ya, hehehehe