Tak bisa dipungkiri memang, pandemi menyisakan begitu duka yang mendalam, baik terhadap kehidupan sosial dan finansial kita. Oleh karenanya, untuk bisa tetap bertahan hidup di tengah pandemi dan masa depan yang tak pasti, berhemat adalah salah satu cara yang paling bijaksana. Gaya hidup hemat tersebut dikenal dengan istilah Frugal Living.
Perlu dicatat bahwa Frugal Living berbeda dengan pelit ya! Orang pelit terkadang tidak bisa membedakan mana kebutuhan bahkan bisa amat sangat perhitungan hingga menyiksa diri sendiri.
Di sisi lain, frugal living lebih kepada menunda pengeluaran yang bukan menjadi kebutuhan hidup untuk mempersiapkan rencana masa depan. Sederhananya, orang yang memiliki prinsip Frugal Living ini hanya akan membeli sesuatu yang ia anggap penting, jika tidak maka hal tersebut akan mengganggu aktivitasnya.
Misalnya, orang yang memiliki mata minus akan selalu mengganti kacamata secara berkala karena memang kacamata itu penting untuk membuatnya melihat. Dibandingkan dengan orang yang penglihatannya masih normal tapi sering gonta ganti kacamata hanya untuk bergaya padahal kacamata sebelumnya masih layak dipakai.
Sampai disini, do you get the point, guys?
Daftar Isi
Apakah Frugal Living Hanya Untuk Mereka Yang Kekurangan Uang?
Jawabannya tentu saja NO! Frugal Living rupanya sudah diterapkan oleh beberapa tokoh terkenal seperti Mark Zuckerberg, Warren Buffet, Ratu Elizabeth II dan Bill Gates. Dimana mereka bukanlah sosok yang kekekurangan uang, melainkan merupakan tokoh yang dikenal publik memiliki kekayaan fantastis.
Contohnya Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan US$ 1 milliar saja lebih memilih untuk menikah di halaman belakang rumah dan mengendarai Volkswagon GTI yang harganya US$ 30.000.
Bill Gates sang pendiri Microsoft yang memiliki kekayaan mencapai US$ 132,1 miliar juga lebih memilih menggunakan jam tangan seharga US$ 10 ketimbang menggunakan jam tangan branded seperti Rolex.
Berdasarkan hal tersebut kita tahu bahwa mereka bukannya tidak bisa membeli barang mewah, namun mereka lebih mengutamakan fungsi dan value dari barang itu sendiri. Hmm, memang benar ya kata pepatah, “Orang kalau bener-bener punya, tahu cukupnya dimana.”
Manfaat Menerapkan Frugal Living
Penerapan Frugal Living tentu saja bermanfaat dalam kehidupan kita, yaitu sebagai berikut.
Ketika kita menerapkan Frugal Living dengan sedikitnya pengeluaran, kita akan bisa menyimpan penghasilan lebih banyak. Selain ditabung, uang tersebut juga bisa diinvestasikan dalam bentuk properti, deposito, saham, dan bahkan bisa membuka usaha baru untuk menambah penghasilan.
Dengan memiliki banyak tabungan dan investasi, kekayaan kita akan terus bertambah sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masa depan yang serba tak pasti, seperti adanya Covid-19 ini.
Setidaknya, jika ada sesuatu yang bikin kita tidak bisa bekerja lagi, kita sudah memiliki tabungan yang cukup untuk bertahan hidup.
Selain itu, penghasilan tersebut juga bisa digunakan untuk beramal (orang Bali bilangnya beryadnya) dan membantu orang lain yang sedang kesusahan. Percayalah, tabungan akhirat itu akan membawa kita pada kebahagiaan yang abadi.
Bebas Stress Dari Tumpukan Barang-barang
Frugal Living erat kaitannya dengan hidup minimalis. Gaya hidup minimalis adalah memiliki barang yang sesuai kebutuhan saja.
Dengan memiliki sedikit barang, kita akan terbebas dari stress karena memusingkan barang-barang yang bertumpuk di sekitar kita. Kita tidak perlu repot bersih-bersih terlalu lama sehingga waktu yan dimiliki bisa digunakan untuk melakukan kegiatan yang lebih produktif dan mindful.
Mempercepat Tercapainya Tujuan Finansial
Frugal living bisa membantu kita dalam mencapai tujuan finansial. Jika konsisten menerapkan frugal living, uang yang tadinya kita simpan dan investasikan bisa digunakan untuk memenuhi tujuan finansial yang dibutuhkan.
Misalnya kita memiliki tujuan untuk menikah, liburan, atau membeli laptop untuk meningkatkan produktivitas kerja. Jadinya, penghasilan sebagian besar akan ditabung atau diinvestasikan.
Frugal living juga bisa membantu kita mewujudkan target keuangan jangka menengah seperti membeli kendaraan, uang muka pembelian rumah, dan bahkan jangka panjang seperti pensiun.
Bukan mustahil untuk bisa pensiun muda di usia 40-an, terutama jika kita berpenghasilan tinggi. Jadi, pintar-pintarlah mengatur keuangan dan hiduplah secara frugal a.k.a hidup sederhana.
Tips Hidup Hemat dan Cermat Ala Frugal Living
Ada beberapa tips hidup hemat dan cermat ala Frugal Living, yaitu :
Hindari Membeli Barang Yang Tidak Begitu Penting
Tips yang pertama adalah hindari membeli barang yang tidak begitu penting apalagi yang kita gak terlalu butuhkan. Misalnya seperti kasus membeli kacamata itu tadi.
Istilah millenialnya jangan laper mata alias begitu lihat barang bagus dan murah langsung beli padahal sebenarnya barang itu gak dibutuhkan sama sekali. Yang ada hanyalah menambah tumpukan barang yang pada akhirnya bisa memicu stress. Hindari ya!
Kurangi Hutang Konsumtif
Berhutang sebenarnya tidaklah buruk apalagi kalau kita bisa membayar cicilannya setiap bulan. Tapi, sebisa mungkin kurangi hutang konsumtif yang bisa bikin kantong jebol ya! Apalagi kalau kita berhutang demi memenuhi keinginan yang laper mata.
Kebiasaan berhutang konsumtif ini akan membuat keuangan kita berantakan. Alih-alih bisa ditabung, tapi ternyata cuma bisa bayar hutang aja deh. Hmmm.
Membuat Budgeting dan Pos-Pos Keuangan
Tips yang kedua adalah melakukan budgeting dan memisahkan uang kita kedalam pos-pos keuangan. Melakukan Budgeting setiap bulan ini penting agar kita bisa merencanakan dan mengontrol pengeluaran kita.
Budgeting bisa dilakukan dengan cara mendata apa saja biaya tetap dan tidak tetap yang akan kita keluarkan. Misalnya biaya listrik, biaya Wi-Fi, atau bayar cicilan yang nominalnya tetap setiap bulan.
Sedangkan untuk biaya tidak tetap misalnya kebutuhan transportasi, makanan, dan skincare. Jangan lupa budgetkan juga untuk me time ya! Gak usah mahal-mahal, mungkin bisa sekadar ngopi di cafe atau beli buku baru.
Nah, setelah kita mengetahui estimasi pengeluaran tersebut, kita bisa simpan uang kita ke dalam pos-pos keuangan. Gak usah khawatir, kini ada berbagai macam bank digital yang memungkinkan kita membuat pos-pos keuangan yang transparan.
Mengalokasikan Penghasilan ke Beberapa Instrumen Investasi
Setelah melakukan budgeting yang disimpan dalam pos-pos pengeluaran, sisa dari gaji tersebut bisa banget kita simpan dalam bentuk investasi. Ada beberapa jenis investasi yang bisa kita coba, seperti Komunal Deposito BPR dan investasi saham.
Kedua instrumen investasi tersebut memberikan keuntungan atau return yang cukup tinggi. Daripada uangnya kita simpan di rekening atau di dompet, dijamin cepat ambyar!
Oh ya, selain itu jangan lupa juga sisihkan dana darurat dan asuransi yang bisa dicairkan dengan cepat yaa! Jangan semuanya banget kamu investasikan, hehehe.
Nah, demikian tips hidup hemat dan cermat ala Frugal Living. Semoga bisa menambah insight positif bagi kamu yang lagi overthinking masalah keuangan ya! Mari kita terapkan frugal living ini dalam kehidupan sehari-hari untuk masa depan yang lebih terjamin.
See you guys!
Artikel-nya selalu insightful, akhirnya menemukan salah satu jalan ninjaku, terima kasih Kak Natih, jadi penasaran mau terapin frugal living juga :3
Siapp, start from the simple thing aja dulu sist, yaitu kurang-kurangin jajan diluar wkwkwk