Yakin Sembuh! Yuk Cegah Disabilitas Karena Kusta

Kusta merupakan salah satu penyakit yang tergolong meresahkan masyarakat. Bagaimana tidak, orang yang mengidap penyakit kusta seringkali dijauhi bahkan dikucilkan dari pergaulan.  Stigma masyarakat tentang kusta merupakan penyakit menular yang tidak bisa disembuhkan masih terpatri di pikiran masyarakat.

Berdasarkan data tahun 2017, jumlah penyakit Kusta di Indonesia mencapai 6,6/1 juta penduduk, padahal pemerintah menargetkan jumlah pengidap kusta seharunys kurang dari 1/1 juta penduduk. Hal itu membuktikan bahwa edukasi masyarakat terkait dengan penyakit kusta ini masih tergolong rendah.

Padahal, kusta bisa disembuhkan lho! Meski demikian, penyakit kusta tetap harus dicegah karena bisa menimbulkan disabilitas yang lebih parah. Lha kok?

Nah, pada artikel ini saya akan merangkum acara Talkshow Ruang Publik KBR yang bekerjasama dengan Komunitas Indonesia Social Blogpreneur (ISB), dimana talkshow berdurasi 60 menit tersebut membahas tentang bagaimana mencegah terjadinya penurunan fungsi organ tubuh (disabilitas) karena kusta.

Disabilitas-karena-kusta
Webinar tentang pencegahan terjadinya disabilitas karena kusta.

Acara yang diadakan secara live di youtube KBR  pada Senin, 20 Desember 2021 tersebut menghadirkan Ibu Dr.dr. Sri Linuwih Susetyo,S.Pkk (K) selaku Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen (Kusta) Indonesa PERDOSKI dan Bapak Dulamin selaku Ketua Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kecamatan Astanajapura, Cirebon.

Sebelum bahas lebih lanjut, ada baiknya kita mengenal dulu apa itu kusta ya kawan-kawan, biar tidak ada kusta eh dusta diantara kita. Oopss.

Apa Itu Penyakit Kusta?

Penyakit kusta adalah penyakit yang menyerang jaringan kulit dan saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri kronis yaitu Mycobacterium leprae (M. leprae). Selain Kusta, nama lain penyakit ini juga disebut Lepra atau Morbus Hansen.

bakteri-penyebab-kusta
Bakteri penyebab kusta yang menyebar menyerang saraf penderitanya.
Sumber : sehatq

Penularan kusta bisa melalui kontak kulit yang lama dan erat dengan pengidapnya. Kusta juga bisa menular melalui udara yang dihirup. Namun, sebenarnya penyakit kusta bukanlah penyakit yang mudah untuk menular.

Cara kerja Bakteri Mycobacterium leprae ini adalah masuk kedalam tubuh dan menyerang sistem saraf lalu merusak jaringan lain bahkan sampai ke tulang dan menyebabkan cacat hingga lumpuh.

Jadi seriusan kawan, kusta ini benar-benar harus kita jauh bersama, tapi bukan orang yang kena kusta yaa yang dijauhi. Beruntung sekali saya bisa ikutan mendengar talkshow Yuk Cegah Disabilitas Karena Kusta ini, karena jarang banget nih disosialisasikan di lingkungan tempat tinggal saya, huhuhu.

Bagaimana Gejala Kusta?

Menurut penuturan Dr.dr. Sri Linuwih Susetyo,S.Pkk (K), gejala utama yang harus diwaspadai adalah adanya bercak pada kulit yang tidak biasa dan tidak segera hilang sampai lama kelamaan menyebabkan mati rasa di bercak itu. Warna bercak bisa putih dan merah.

bercak-kusta-mirip-panu
Bercak kusta pada punggung penderita.
Sumber : id.theasianparent.com

Selain adanya bercak yang mati rasa tersebut, ada juga gejala lain dari penyakit kusta, yaitu :

  1. Muncul luka dari bercak namun tidak sakit atau tidak gatal
  2. Ada pembesaran saraf di siku dan lutut
  3. Otot lemas dan lemah
  4. Mata kering dan jarang berkedip
  5. Kulit tidak mengeluarkan keringat.
  6. Tidak cepat hilang setelah diobati

Jika sudah muncul gejala-gejala seperti itu, kusta tidak hanya bisa disembuhkan dengan salep tetapi sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar penyakit kusta tidak semakin parah dan menimbulkan disabilitas. Menurut penuturan dr Sri Linuwih, kusta dengan tingkat gejala yang parah memerlukan waktu treatment sekitar 6 – 12 bulan agar bisa sembuh.

Bagian Tubuh Mana Yang Rentan Terkena Disabilitas Akibat Penyakit Kusta?

Bagian tubuh yang paling rentan terkena disabilitas akibat penyakit kusta adalah bagian tubuh yang paling aktif digunakan untuk beraktivitas sehari-hari, seperti mata, kaki, dan tangan.

disabilitas-karena-kusta-pada-tangan
Terjadinya disabilitas karena kusta di tangan pengidap penyakit kusta kronis.
Sumber : Perdoski.id

Meski bercak kusta awalnya muncul di punggung misalnya, bakteri akan menyerang bagian tubuh yang paling dekat dengan area punggung, yaitu bahu, lengan, dan tangan sehingga ketiga bagian itu berpotensi mengalami disabilitas.

Jika kusta muncul pertama kali di area perut, bisa saja paha dan kaki yang akan berpotensi mengalami disabilitas. Intinya, bagian tubuh yang berpotensi kena disabilitas adalah bagian tubuh yang paling dekat dengan dimana bercak kusta itu muncul.

Bagaimana Penularan dan Penyebaran Penyakit Kusta?

Penyebaran penyakit kusta di Indonesia umumnya adalah antar manusia. Orang sehat pun dapat tertular oleh penderita yang bercaknya banyak. Seperti yang saya paparkan di awal, penyakit kusta daya tularnya rendah dan tergantung pada daya tahan tubuh orang yang akan tertular.

Jadi kuncinya adalah menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan mengokonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi. Selain itu, sangat penting untuk menjaga hygiene sanitasi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Bagaimana kalau disekitar kita ada penderita kusta dan bagaimana agar orang sehat tidak tertular?

Solusi utama adalah penderita kusta harus segera periksa ke dokter dan diberi pengobatan sesuai petunjuk dokter. Sebagai orang yang sehat, tidak boleh menjauhi penderita kusta. Demikian pula si penderita tidak boleh merasa insecure karena kusta bisa sembuh! Kuncinya adalah semangat, niat, dan komitmen untuk sembuh dan terbebas dari kusta.

Pak Dulamin juga berpesan agar selalu ikhlas dan menerima penyakit kusta yang diderita. Resepnya hanyalah pencegahan dan pengobatan sedini mungkin.

Bagaimana Langkah Preventif  Penyebaran Penyakit Kusta?

Sebagai penderita kusta dari sejak berusia 35 tahun, Pak Dulamin berpendapat bahwa edukasi tentang kusta ini sangat penting agar masyarakat semakin mengenal gejala penyakit kusta. Sehingga  bisa mencegah penyakit kusta tersebut semakin menyebar dan menimbulkan disabilitas pada bagian tubuh.

Sebenarnya, langkah preventif penyebaran penyakit kusta  sudah dilakukan oleh pemerintah melalui kampanye edukasi tentang penyakit kusta, meskipun belum maksimal. Lembaga Swadaya Masyarakar (LSM) pun juga gencar melakukan kampanye Indonesia Bebas Kusta, salah satunya adalah Live Talkshow yang dilakukan oleh KBR yang bekerja sama dengan blogger dan influencer.

talkshow-cegah-disabilitas-karena-kusta
talkshow cegah disabilitas karena kusta.
Sumber : youtube KBR

Beruntungnya saya dipilih oleh Komunitas Indonesia Social Blogerpreneur (ISB) untuk ikut sosialisasi ini sehingga bisa turut serta ambil bagian mengkampanyekan Indonesia bebas kusta melalui tulisan.

Bagi kamu yang kebetulan membaca artikel ini boleh banget nonton video talkshownya disini.

Setelah nonton yuk bantu di-share agar semakin banyak yang tahu penyakit kusta bisa disembuhkan. Mari kita cegah disabilitas karena kusta!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.