Blockchain dan Cryptocurrency merupakan aset investasi digital yang kini lagi naik daun. Zaman dulu orang boleh saja investasi emas batangan atau deposito di bank. Namun kini, ada banyak aset investasi yang bisa dipilih berkat canggihnya dunia teknologi. Bahkan, platform investasi konvensional juga semakin berusaha go digital agar tidak ketinggalan.
Nah, kamu tahu gak Blockchain dan Cryptocurrency ini merupakan dua hal yang saling berhubungan?
Yes! Buat kamu yang sudah mengenal blockchain dan cryptocurrency gak apa ya saya jelaskan lagi, agar pemahamannya semakin komprehensif.
Mengenal Blockchain dan Cryptocurrency
Dilansir dari CNBC Indonesia, Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.
Jika dilihat dari namanya, blockchain terdiri dari kata block yang berarti kelompok dan chain yang berarti rantai yang terhubung.
Jadi blockchain itu semacam teknologi yang mengumpulkan block-block agar saling terhubung. Block-block yang terhubung tersebutlah yang nanti digunakan untuk bertransaksi menggunakan mata uang digital yang disebut cryptocurrency.
Cryptocurrency adalah sistem mata uang digital yang berjalan di bawah teknologi blockchain. Bisa dibilang, cryptocurrency ini mata uangnya terus blockchain ini dompetnya yang menyimpan data digital yang berkaitan dengan transaksi cryptocurrency.
Meskipun Blockchain dan cryptocurrency ini saling berkaitan, fungsi dan kegunaan dari blockchain tidak terbatas hanya menjadi mata uang kripto, tetapi juga berfungsi sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk menjadi pangkalan data secara digital pada bidang lainnya.
Seperti misalnya, bertransaksi melalui aplikasi mobile banking, membayar tiket pesawat, reservasi hotel, reservasi dokter secara digital voting pemilu, dan lain sebagainya merupakan wujud implementasi dari teknologi blockchain ini.
Sejarah Blockchain Sebagai Teknologi Bank Data Secara digital
Awalnya blockchain dibentuk dan dikembangkan untuk memberikan kemudahan dalam berbagai sistem pekerjaan. Adanya blockchain ini akan menyebabkan sistem bekerja lebih efektif, efisien, hemat biaya, dan lebih aman untuk masa yang akan datang.
Ide ini tercetus ketika tahun 1991, dua orang peneliti yaitu Stuart Haber dan W.Scott Stornetta menerbitkan jurnal yang berjudul Cryptography : How to Time Stamp a Digital Document. Kemudian, teknologi blockchain terus dikembangkan hingga muncul bitcoin pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto sebagai mata uang pertama dan paling populer dari Cryptocurrency.
Saat awal kemunculannya menjadi alat tukar, Bitcoin hanya dinilai seharga 1 dolar AS atau setara Rp 14.000 per kepingnya. Kemudian, bitcoin mengalami kenaikan pada tahun 2012 menjadi 5 – 7 dolar AS per kepingnya.
Semakin tahun, nilai bitcoin semakin tinggi namun fluktuatif. Seperti misalnya tahun 2013, nilainya meroket dari 100 Dolar AS hingga 1000 dolar AS per keping hanya dalam waktu satu bulan! Lalu kemudian sempat turun pada tahun 2015 menjadi 200 dolar AS per keping. Kendati demikian, nilainya kembali meroket jauh hingga mencapai 19.000 Dolar AS per keping.
Hingga artikel ini ditulis (bulan Juni 2022), Bitcoin dibanderol dengan harga USD to IDR hari ini yaitu sebesar 19.620 dolar AS per keping atau Rp 291 juta jika dirupiahkan dengan kurs 1 dolar = Rp 14.833.
Begitu fantastisnya harga bitcoin per keping disinyalir akan mampu menyaingi harga emas murni 1 kg dengan nilai 58.754,52 dollar AS atau setara dengan Rp 871 juta rupiah.
Selain Bitcoin, ada beberapa cryptocurrency yang juga tak kalah populer, kamu bisa baca artikel 10 Cryptocurrency Populer Dengan Nilai Kapitalisasi Pasar Terbesar.
Karakteristik dan Cara Kerja Blockchain
Sebagai database transaksi keuangan digital, blockchain dinilai sangat aman dalam proses transaksi. Hal ini sejalan dengan karakteristik blockchain yang bersifat :
- Immutable, yakni tidak bisa diubah ketika data sudah dimasukan, yang ada hanyalah bisa ditambahkan (append only)
- Distributed ledger, yakni semua data di copy ke partisipan network (nodes)
- Terpusat dan transparan, yakni mengizinkan semua orang untuk menyimpan dan bertransaksi dengan teknologi yang terpusat
- Data di dalam blockchain saling terhubung satu sama lain, sehingga hacker yang ingin mengubah satu data di satu node, maka hacker tersebut harus mengubah data di komputer lain yang mana sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Berdasarkan karakteristik itulah cara kerja blockchain sangat efektif dan efisien. Jika bisa dianalogikan, adapun cara kerja blockchain adalah sebagai berikut :
- Pertama, sebuah toko menerima pembayaran melalui Bitcoin.
- Jika ada pelanggan yang datang dan membayar dengan Bitcoin, maka pemilik toko akan memberikan alamat e-wallet Bitcoinnya.
- Pembeli membayar sesuai alamat e-wallet dan transaksi pun terjadi
- Transaksi ini akan terkirim dalam bentuk request yang nantinya akan terkirim ke akun para penambang Bitcoin.
- Para penambang Bitcoin akan menghitung nilai bitcoin yang baru terkirim berdasarkan kombinasi dan konversi yang ada.
- Setelah nilai didapatkan, blok baru pun tercipta. Blok inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menyimpan data transaksi antara pembeli dan pemilik toko.
- Setelah itu, maka transaksi akan terverifikasi. Dan jumlah Bitcoin di wallet pemilik toko akan bertambah.
Nah, itu dia sekilas artikel mengenal Blockchain dan Cryptocurrency yang merupakan aset investasi digital masa kini yang sedang naik daun.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi siapapun yang ingin berinvestasi kripto. Seperti halnya investasi yang lain, investasi kripto juga memiliki resiko naik turun yang cukup tajam.
Ingat teman-teman, sebelum memutuskan investasi, pelajari dulu fundamental aset investasinya biar tidak menyesal dikemudian hari.
Sampai jumpa pada artikel berikutnya.