Siapa sih yang gak mau hidup bahagia dan bisa mewujudkan seluruh impiannya dengan mudah? Tentu semua orang menginginkan hal yang sama, terlebih di masa modern seperti sekarang, kebutuhan dan keinginan akan sesuatu kian kompleks.
Kebutuhan dan keinginan tersebut tentu saja tidak bisa didapatkan dengan cara yang instan. Kita memerlukan cara dan strategi yang baik untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah melakukan perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan dapat diibaratkan sebagai peta yang berisi strategi-strategi yang dapat memandu kita untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan.
Salah satu strategi perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan dapat dilakukan dengan cara berinvestasi sejak dini.
Apa pentingnya berinvestasi sejak dini dan apa saja instrumen investasi yang tepat untuk pemula? Yuk mari kita bahas.
Daftar Isi
Apa Bedanya Menabung dengan Berinvestasi?
Sebelum membahas pentingnya berinvestasi lebih lanjut, kita pahami dulu bedanya menabung dan berinvestasi yuk!
Meskipun sama-sama menyisihkan penghasilan, menabung dan berinvestasi memiliki perbedaan yang signifikan dari segi keuntungan. Biar lebih mudah dipahami, coba cermati ilustrasi berikut.
Natih adalah seorang karyawan swasta di suatu perusahaan dengan gaji Rp 2.800.000 per bulan. Rata-rata setiap bulannya Natih bisa menabung Rp 500.000.
Salah satu tujuan keuangan Natih adalah ingin melanjutkan pendidikan S2 yang ingin dicapai 3 tahun lagi.
Berdasarkan hasil survei, rata-rata biaya pendidikan S2 di Kampus Swasta adalah Rp 25.000.000 dengan estimasi kenaikan biaya 10% setiap tahun.
Kira-kira, berapa banyak dana yang harus ditabung setiap bulan jika bunga tabungan sebesar 1% per tahun?
Berdasarkan ilustrasi diatas, dapat diketahui bahwa Natih harus menabung sejumlah Rp 888.939 jika ingin terkumpul dana sebesar Rp 32.500.000. Berarti, uang yang disisihkan sebanyak Rp 500.000/bulan masih sangat kurang untuk mencapai tujuan keuangan Natih untuk kuliah S2 3 tahun lagi.
Sekarang, coba bandingkan dengan berinvestasi dengan rata-rata imbal hasil sebesar 10% per tahun. Berapa dana yang harus diinvestasikan Natih setiap bulannya?
Yup! jumlah yang harus diinvestasikan adalah sebesar Rp 771,422/bulan. Lebih kecil dari uang yang harus ditabung.
Bayangkan jika Natih bisa berinvestasi lebih banyak, tentu tujuan keuangannya untuk bisa kuliah S2 akan lebih cepat terwujud.
Berdasarkan studi kasus Natih tersebut, kita akan mendapatkan gambaran bahwa ternyata :
Sampai disini, kamu pasti setuju kalau berinvestasi jatuhnya lebih menguntungkan daripada menabung biasa, bukan?
3 Alasan Pentingnya Berinvestasi Sejak Dini
Tidak ada jalan instan untuk bisa kaya dan bahagia. Kecuali jika kamu menikah dengan keluarga kaya, dapat warisan, atau menang undian yang tak terduga.
Namun, hal seperti itu tidak bisa dijadikan patokan. Satu-satunya cara adalah dengan berinvestasi sejak dini. Berikut adalah 3 alasan pentingnya berinvestasi sejak dini.
1. Berinvestasi Sejak Dini Untuk Mewujudkan Tujuan Keuangan
Salah satu alasan seseorang harus berinvestasi adalah mewujudkan tujuan keuangan. Karena pada kenyataannya, menabung saja tidak cukup untuk memenuhi tujuan keuangan.
Setiap orang tentu memiliki tujuan keuangan masing-masing. Ada yang ingin membeli rumah, membeli kendaraan, menyiapkan dana pernikahan, dan menyiapkan dana pendidikan.
Seperti contoh kasus Natih yang berinvestasi untuk memenuhi dana pendidikan S2.
Kalau kamu, apa tujuan keuangan yang ingin kamu capai dalam waktu dekat?
2. Ingin Mandiri Secara Finansial
Apakah kamu ingin menjadi mandiri secara finasial dimana kamu tidak lagi bergantung pada orang tua atau orang lain untuk memenuhi tujuan keuanganmu?
Untuk bisa mandiri secara finansial, kamu harus bisa mengelola pemasukanmu dengan meminimalisir pengeluaran dan memperbanyak investasi.
Selalu terapkan konsep hidup frugal yang bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan, agar kondisi keuanganmu tidak seperti kata pepatah “Lebih besar pasak daripada tiang”
3. Mengalahkan Inflasi dan Menumbuhkan Uang
Meskipun investasi memberikan banyak keuntungan, bukan berarti investasi tidak memiliki resiko. Tapi, kamu harus tahu kalau tidak berinvestasi akan jauh lebih beresiko.
Kok bisa?
Ya bisa dong! Hal tersebut dikarenakan nilai uang akan selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun atau mengalami inflasi.
Seperti ilustrasi diatas, pada tahun 2012, uang Rp 100.000 sudah bisa membeli kebutuhan dapur selama 1 minggu. Sedangkan pada tahun 2022 saat ini uang Rp 100.000 hanya bisa membeli kebutuhan dapur selama 2 hari bahkan di kota-kota besar hanya bisa digunakan untuk membeli 1 porsi Udon, makanan khas Jepang.
Salah satu strategi untuk mengimbangi penurunan nilai uang itu adalah dengan cara berinvestasi. Karena, dengan berinvestasi, uangmu akan mengalami pertumbuhan.
Imbal hasilnya pun bisa digunakan untuk membeli kebutuhan, membuat usaha kecil-kecilan atau diinvestasikan lagi.
2 Macam Instrumen Investasi Untuk Pemula
Zaman dulu, berinvestasi mungkin hanya bisa dilakukan oleh pengusaha kaya. Seiring dengan berkembangnya literasi keuangan, siapapun bisa dan bahkan wajib berinvestasi sejak dini agar 3 alasan berinvestasi tadi dapat segera terpenuhi.
Ada 2 macam instrumen investasi yang mudah dan cocok untuk pemula yang bisa saya rekomendasikan, yaitu Reksa dana dan nabung Emas.
Investasi Reksa Dana, Mudah dan Aman
Nah, dengan kemajuan fintech, reksa dana menjadi salah satu instrumen investasi yang mudah digunakan untuk pemula.
Bagi yang belum tahu, reksa dana adalah alat investasi yang berguna untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam produk keuangan atau portofolio efek oleh perusahaan Manajer Investasi.
Lain halnya dengan trading saham dimana investor harus jeli memperhatikan pergerakan pasar, reksa dana ini ibarat uang yang kita titip dan percayakan kepada manajer investasi untuk dikelola bersama bank kustodian.
Ada 3 jenis reksa dana, yaitu : reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, dan reksa dana saham. Reksa dana pasar uang memiliki tingkat resiko yang rendah, pertumbuhan yang stabil, dan imbal hasil setara dengan deposito.
Reksa dana obligasi memiliki tingkat resiko menengah, pertumbuhannya bisa naik atau turun namun tidak signifikan dengan imbal hasil lebih tinggi dari deposito.
Sedangkan, reksa dana saham memiliki tingkat resiko yang tinggi, pertumbuhan yang cenderung naik dan turun tergantung pergerakan pasar, namun imbal hasilnya relatif paling tinggi.
Oh ya, investasi reksa dana sangat cocok untuk kamu yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Bagi kamu yang ingin berinvestasi melalui reksa dana, kamu bisa mempercayakannya pada Bibit. Selain diawasi oleh OJK, Bibit juga memiliki fitur Robo untuk mempermudah kamu memilih reksa dana yang sesuai dengan profil resiko dan karaktermu dalam berinvestasi.
Pembelian dan pencairannya pun sangat mudah. Kalau mau dapat cashback senilai Rp 25.000 setiap pembelian reksa dana pertama minimal senilai Rp 500.000, kamu bisa gunakan kode referal k0ukvfb ya!
Investasi Emas Tanpa Cemas Untuk Investasi Jangka Panjang
Sejak dulu, emas sudah menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat menguntungkan. Hal ini dikarenakan emas adalah logam mulia yang langka dan harga emas akan cenderung naik setiap tahun.
Maka dari itu, selain reksa dana, investasi berupa emas juga merupakan instrumen investasi yang cocok untuk mewujudkan tujuan keuanganmu. Terlebih kamu yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang ( 10 – 15 tahun lagi).
Jika kamu tidak suka membeli emas dalam bentuk batangan atau perhiasan, kamu bisa membeli emas dalam bentuk tabungan emas di Pegadaian. Tidak perlu khawatir, karena kini membuka tabungan dan menabung emas di Pegadaian dapat dilakukan secara digital.
Kesimpulan
Tidak ada yang bisa menjamin kondisi finansial seseorang selain diri kita sendiri dan rejeki dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Agar perencanaan dan tujuan finansial tercapai, menabung saja ternyata tidak cukup.
Oleh karenanya, investasi sejak dini sangat disarankan untuk mencapai kehidupan finansial yang lebih baik di masa depan.
Siapapun kamu, berapapun pendapatanmu, selalu sisihkan untuk berinvestasi yaa! Tidak harus banyak-banyak yang penting konsisten.
Demikian artikel pentingnya berinvestasi sejak dini. Semoga menambah insight positif bagi siapapun yang membaca.
Referensi :
- Ebook Finansialku : Panduan Investasi Reksa Dana Untuk Pemula.
- Ebook Finansialku : Perencanaan Keuangan Untuk Usia 20-an
malah tertarik dengan NATIH.NET … kayaknya seru deh.
Sukaaa sama penjelasannya mbak. Jadi kebayang. Memudahkan untuk memahami. Apalagi investasi tuh sekarang lagi booming, jadi tertarik. Makasih mba penjelasannya.
Masa muda aku tahunya nabung aja gak ngeh sama yang namanya investasi ini. Padahal penting juga ya apalagi kalau dilakoni sejak dini. Untungnya anak muda zaman sekarang sudah banyak yang melek investasi meski masih ada juga yang gak terlalu pentingin investasi.
bener banget nih, aggak nyesel juga ya dulu tuh informasi investasi masih terbatas banget. Jadi baru mulai paham pentingnya investasi ya baru-baru ini, tp lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali ya hihi
Salah satu produk keuangan yang bernilai investasi bagus memang reksadana. Bagi yang serius mempelajari peluang dan resikonya, bisa sangat menguntungkan.
wah saya sekarang sedang belajar investasi juga kak, makin banyak baca soal investasi makin tertarik dan semangat buat investasi
Karena buat aku menabung gaya konvensional itu cukup membosankan dan kurang greget makanya mulai tertarik untuk belajar belajar berinvestasi. Keren banget kak contoh study casenya
Jujur, aku nyesel banget nggak kenal yang namanya investasi dari awal kerja. Akhirnya sekadang bablas nggak bisa ngerasain hasilnya.
mending terlambat dan langsung mulai investasi daripada gak sama sekali kak, semangat!
Sejujurnya aku menyesal nggak investasi sejak dini. Baru melek literasi keuangan saat menikah sama salah satu orang dari dunia perbankan wkwkw.
Tapi tak ada kata terlambat, walau telat sedikit kami tetap berusaha untuk pilih investasi yang dibutuhkan.
pengen investasi, tapi masih bingung caranya? modalnya perlu berapa seh kalau investasi di reksadana gitu? ada kemungkinan rugi juga nggak?
sepemahaman saya, reksa dana itu bisa dimulai dari modal yang kecil kak, bahkan ada yang minimal Rp 10.000
kalau masih pemula, lebih baik investasi reksa dana pasar uang karena kenaikannya stabil dan sangat jarang mengalami penurunan.
Investasi ini memang sudah harus dilakukan sejak dini ya karena pastinya bermanfaat untuk kondisi finansial pribadi yang lebih baik di masa depan. Mungkin awalnya terasa berat karena belum terbiasa tetapi kemudian pasti akan jadi biasa ketika tujuan finansial pun tercapai nih.
Investasi yang pernah aku coba adalah desposito dgn resiko paling rendah. Lalu, langsung nyoba invest di crypto.Pas lihat fluktuasi nilainya, langsung ditarik lagi.? Harus belajar investasi lagi nih aku.yg pas..
Lewat ilustrasi jadi ketahuan perbedaan nabung dan investasi, karena bisa dikatakan dalam ganti tahun ya nilai tukar untuk barang berbeda. Makanya penting buat punya investasi
Ulasan yang simple dan mudah banget dimengerti. Isinya padat tentang investasi, instrumennya dan apa keuntungannya.
Bener juga nih, investasi merupakan pilihan tepat untuk keuangan jangka panjang. Yang mana harga-harga barang juga tiap tahun naik. Termasuk pendidikan, ya.
Investasi emas sekarang bisa ya, di pegadaian dalam digital.
Penjelasannya sangat mudah dipahami. Saya termasuk baru di dunia investasi. Baru sadar, baru belajar, dan baru sedikit paham. Sekarang sedang ancang2 investasi untuk biaya kuliah anak2. Masih 7 tahun lagi memang, tapi itu pun sebenarnya sudah agak telat jadi harus disegerakan.
Sebagai usernya blu by BCA Digital, saya memanfaatkan fitur blusaving-nya utk merencanakan tabungan di hari2 yg akan dtg. Bener banget, lebih baik memulai berinvestasi krn kl tidak risikonya akan lebih besar ya. Lagian tujuan keuangan pastinya hrs direncanakan dg matang. Nice share Mba Natih.
Suka deh sama contoh kasus yang Kak Natih bubuhkan di artikel ini. Jadi paham bedanya apa walau tujuannya pada akhirnya ingin ke satu titik yang sama.
wahh terima kasih kak,
yup bener, tujuannya sama, jalannya beda dikit hehe.
Benar sekali mbak, tujuan finansial tidak hanya dicapai dengan hidup hemat dan rajin menabung saja ya
Tapi juga dengan melakukan investasi
Nah ini ilmu baru deh. Beda banget yah, menabung dengan investasi. Duh…iya nih kalau ke supermarket belanja 100ribu cuma dapat 3 macam barang, dulu kaan sekeranjang. Cuma cukup 2 mangkok mie ramen…ehehe…
Saya yang termasuk telat investasi, Mbak.Jadi saya baru mulai investasi lewat reksadana pasar uang awal 2021. Tapi mendinglah, daripada tidak sama sekali. Padahal investasi bagusnya dilakukan sejak dini. Yang penting saat akan investasi tentukan tujuannya, jangka waktu, dan pilih sesuai profil resiko.
Oh.. masih belum berani kak buat investasi
gpp kak, start small dulu biar tertanam mindset investasinya
dulu aku berpikir untuk investasi kudu punya modal yang gede, ternyata sekarang untuk invest di reksadana sudah banyak pilihan dan dari nominal yang minim juga ada
sekarang aku pelan-pelan juga invest di reksadana, memang resultnya terliat banget perbedaannya dengan tabungan biasa
Yes bener banget Mba Ainun, plus nya juga gak se-liquid uang yang disimpan di tabungan ya Mba, yang gampang di tarik.
Langsung paham bedanya karena dikasih study case sama Kak Natih, sukses selalu